"Kami berharap refinancing ini dapat memicu para penyalur SMF kucurkan pinjaman Rp850 miliar kepada BTN untuk memaksimalkan kemampuannya dalam mendorong pertumbuhan kredit yang terkena dampak pandemi COVID-19," kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo di Jakarta, Rabu.
Kucuran dana itu diawali dengan penandatanganan perjanjian refinancing oleh Direktur SMF Heliantopo dan Direktur Finance, Planning, dan Treasury Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu disaksikan Ananta Wiyogo dan Dirut BTN Pahala Nugraha Mansury.
Baca juga: Dirut BTN sebut permintaan KPR subsidi naik 75 persen
Recananya seluruh dana yang disalurkan oleh SMF kepada BTN akan digunakan untuk refinancing KPR program Pemerintah.
Dengan perjanjian itu, diharapkan mendorong peningkatan likuiditas bank penyalur KPR, khususnya Bank BTN agar dapat terus terjaga.
Senada dengan Antara, Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury berharap kerja sama ini dapat menjadi stimulus tambahan dari yang sudah Bank BTN lakukan melalui sektor properti agar 170 lebih industri turutannya ikut bergerak pada masa pandemi COVID-19.
Baca juga: SMF ungkap kinerja EBA-SP terjaga selama pandemi COVID-19
Total penyaluran pinjaman oleh SMF kepada BTN baik dalam bentuk refinancing dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk konvensional dan syariah tahun 2020 sebesar Rp4,85 triliun.
Rincian pembiayaan tersebut di antaranya sebesar Rp3,85 triliun sebagai refinancing KPR dan Rp999,5 miliar untuk program KPR FLPP dengan nilai outstanding masing-masing per 14 Juli 2020 sebesar Rp19,16 triliun dan Rp3,22 triliun.
Dalam kesempatan yang sama SMF dan Bank BTN juga tengah menjajaki potensi pembiayaan berbasis Syariah.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020