"Pengintegrasian tarif dan sistem pembayaran moda transportasi yang melahirkan institusi bernama PT Jak Lingko Indonesia, dari namanya mencerminkan link (tersambung), ini harapannya diperluas bukan hanya Jakarta, tapi ke Jabodetabek hingga ke berbagai wilayah untuk melayani masyarakat berkegiatan dalam transportasi massal," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu.
Anies melanjutkan Jak Lingko Indonesia yang didirikan oleh PT MRT Jakarta (20 persen), PT Trans Jakarta (20 persen), PT Jakpro/LRT (20 persen) dan PT MITJ/MRT dan KAI (40 persen) ke depan juga diharapkan menjadi perusahaan teknologi dan data.
Baca juga: Jak Lingko jadi perusahaan pengelola tarif angkutan di Jakarta
Baca juga: Integrasi Jak Lingko akan pakai biaya gabungan
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, perusahaan patungan itu akan memiliki kekayaan informasi luar biasa mengenai pergerakan penduduk dengan menggunakan satu alat (pembayaran) dan dikerjakan secara kolosal melayani jutaan orang per hari.
Selain itu menciptakan informasi yang amat kaya tentang pergerakan penduduk dan bermanfaat dalam mengambil kebijakan di lapangan.
PT Jak Lingko Indonesia akan mengelola pengintegrasiaan tarif dan tiket di moda transportasi di Jakarta yang terdiri atas bus Transjakarta, MRT jakarta, LRT Jakarta dan Kereta Komuter (KRL), melalui sistem Electronic Fare Collection (EFC) dengan kemungkinan digunakan alat berupa kartu serta ponsel (QR Code).
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020