"Bidang-bidang ini merupakan bidang dengan konteks yang sangat kuat untuk kemajuan Indonesia saat ini dalam lingkup LHK," ujar menteri.
Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menambah tiga profesor riset baru untuk bidang ekonomi dan kebijakan kehutanan, hidrologi hutan dan teknologi perbenihan tanaman hutan.
Pengukuhan dan orasi tiga profesor riset baru, yakni Prof Ris Satria Astana di bidang ekonomi dan kebijakan kehutanan, Prof Ris Yulianti di bidang teknologi perbenihan tanaman hutan, serta Prof Ris Irfan Budi Pramono untuk bidang hidrologi hutan dilakukan di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis.
Pengukuhan dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Plt Sekretaris Utama Kemenristek/BRIN Mego Pinandito, Prof Ris Bambang Subiyanto mewakili LIPI, serta Pejabat Tinggi Madya lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Siti Nurbaya pada kesempatan itu mengatakan kegiatan penelitian dan pengembangan mempunyai peran yang penting di dalam kemajuan peradaban manusia. Panggung sejarah telah menunjukkan bahwa penguasaan atas ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menjadi tulang punggung kemajuan suatu bangsa.
Baca juga: Menteri LHK minta komersialisasi hasil litbang Kehutanan diperbanyak
Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat saat ini, menurut dia, tak lepas dari kemajuan penelitian dan pengembangan di semua bidang, tak terkecuali di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
"Dengan perkembangan iptek dan peradaban kehidupan manusia yang sangat pesat, peneliti KLHK terus mengembangkan dirinya dan semakin dituntut untuk mampu beradaptasi dan memegang peranan yang penting dalam kemajuan iptek," ujar Siti.
Hadirnya para peneliti yang telah mencapai puncak keilmuan dalam bidang kepakarannya masing-masing ini, menurut dia, merupakan bagian dari upaya KLHK dalam menangani tantangan sektor lingkungan Hidup dan kehutanan, yaitu pengelolaan lahan kritis dan peningkatan sektor riil kehutanan di Indonesia.
Baca juga: KLHK tambah tiga profesor riset
Ia mengatakan dimulai dari penggunaan benih berkualitas dan peningkatan peran hutan dalam menghasilkan air untuk mitigasi bencana, serta peningkatan sektor riil kehutanan dalam rangka pembangunan rendah emisi.
Dengan adanya tambahan tiga profesor riset baru KLHK, akan memperkuat kementeriannya dalam mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi.
"Bidang-bidang ini merupakan bidang dengan konteks yang sangat kuat untuk kemajuan Indonesia saat ini dalam lingkup LHK," ujar dia.
Sampai dengan saat ini KLHK telah memiliki 30 profesor riset termasuk yang baru dikukuhkan. Dari total 462 peneliti, jumlah profesor riset yang masih aktif 17 orang dan 13 orang lainnya telah pensiun.
Selain tiga profesor riset yang baru berorasi dan dikukuhkan, sampai akhir tahun 2020 nanti KLHK akan melaksanakan dua kali lagi Orasi Pengukuhan Profesor Riset dengan sekitar 10 kandidat profesor riset baru.
Baca juga: Menteri LHK: Kampung Tangguh Nusantara ideal untuk pengendalian perubahan iklim
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020