• Beranda
  • Berita
  • Labuan Bajo diyakini cepat tumbuh dibanding objek wisata lain

Labuan Bajo diyakini cepat tumbuh dibanding objek wisata lain

16 Juli 2020 21:10 WIB
Labuan Bajo diyakini cepat tumbuh dibanding objek wisata lain
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa (kiri) didampingi Direktur Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Shana Fatina (kanan) saat meninjau pembangunan Puncak Waringin di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Kamis (16/07/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Puncak Waingin adalah jadi ini salah satu destinasi wisata, yang kita harapkan bisa menarik wisatawan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meyakini bahwa Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mampu didorong untuk pemulihan ekonomi saat mulai diterapkan kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa kepada wartawan di Labuan Bajo, saat meninjau pembangunan kawasan wisata Puncak Waringin pada Kamis malam mengatakan pihaknya sudah membandingkan dengan sejumlah kawasan wisata lain di Indonesia yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi, namun dari sejumlah kawasan wisata itu, Labuan Bajo diyakini sangat mampu berkembang dengan cepat dari segi ekonominya.

"Puncak Waringin adalah jadi ini salah satu destinasi wisata, yang kita harapkan bisa menarik wisatawan. Karena pariwisata ke depan lebih bersifat quality tourism dan Labuan Bajo merupakan destinasi terbaik," kata  Suharso.

Baca juga: Kementerian PUPR lanjutkan penataan Puncak Waringin KSPN Labuan Bajo

Ia juga memberikan alasannya mengapa dirinya melakukan kunjungan kerja pertamanya di tengah Pandemi COVID-19 ini di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

"Nah mengapa saya ke Labuan Bajo untuk kunjungan pertama saya, karena memang proyek utama  di Bappenas khususnya yang berkaitan dengan percepatan 10 destinasi wisata di Indonesia salah satunya adalah Labuan Bajo yang kami yakini mampu berkembang cepat dari segi ekonomi," kata Suharso.

Selain itu kedatangannya itu juga untuk memantau secara langsung bagaimana proses pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata dalam rangka menyiapkan daerah itu menjadi lokasi pertemuan KTT G-20 pada 2023.

Labuan Bajo, lanjut dia, juga termasuk daerah dengan kasus positif COVID-19 yang lebih sedikit dari pada daerah lain.

Baca juga: Badan otoritas Labuan Bajo rancang penataan perjalanan wisatawan

"Mudah-mudahan kalau COVID-19 ini bisa diatasi, vaksin sudah ditemukan, dan tahun depan secara massal, kita berharap agar orang-orang juga bisa berkunjung ke Labuan Bajo ini mengingat daerah ini sedang dipersiapkan untuk lokasi pertemuan para pimpinan negara pada KTT G-20 pada 2023 mendatang," kata Suharso.

Lebih lanjut ia memastikan bahwa Labuan Bajo akan menjadi daerah yang sangat diandalkan dalam hal peningkatan ekonomi. Hal ini juga ujar dia menjadi perhatian serius dari Presiden Joko Widodo.

"Terus terang pandemi ini mengakibatkan devisa yang kita peroleh turun drastis. Biasanya kita bisa dapat 18-22 miliar dolar AS, kini devisa kita turun hingga empat miliar dolar AS," tambah dia.

Baca juga: Kepala Bappenas kunker selama 5 hari di Labuan Bajo, ini agendanya




 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020