Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengusulkan agar kopi arabika Gayo masuk menjadi salah satu komoditas yang diperdagangkan atau terdaftar di bursa komoditas di New York, Amerika Serikat....hendaknya pihak Bappebti melalui Kementerian Perdagangan dapat mengupayakan agar kopi arabika Gayo dapat dimasukkan menjadi salah satu komoditas yang diperdagangkan pada Bursa New York
Bupati telah menyampaikan permintaan itu ketika menerima kunjungan kerja Kasubdit Sistem Resi Gudang Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Jakarta Yuli Edi Subagio ke Kabupaten Aceh Tengah.
"Permohonan kami hendaknya pihak Bappebti melalui Kementerian Perdagangan dapat mengupayakan agar kopi arabika Gayo dapat dimasukkan menjadi salah satu komoditas yang diperdagangkan pada Bursa New York," kata Shabela, di Aceh Tengah, Kamis.
Baca juga: Aceh promosikan Kopi Gayo hingga minyak serai di Australia
Ia menjelaskan tujuan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah memasukkan komoditas Kopi Gayo tersebut ke daftar bursa komoditas di New York agar kopi khas Gayo memiliki harga acuan dasar yang dapat dijadikan pedoman untuk perdagangan internasional.
Selama ini, kata Shabela, kegiatan ekspor komoditas unggulan daerah dataran tinggi Gayo tersebut hanya mengacu pada harga perdagangan kopi di pasar Columbia Mild.
"Sehingga kita tidak mengikuti atau mengacu pada harga kopi Columbia Mild lagi di pasar New York Exchange," kata Shabela.
Baca juga: Jelang panen raya harga kopi arabica Gayo bertahan standar
Untuk diketahui, Kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu daerah sentra produksi kopi terbesar di provinsi paling barat Indonesia, dengan jarak sekitar 320 kilometer dari ibukota Banda Aceh.
Produksi kopi masyarakat dataran tinggi Gayo sudah diekspor ke sejumlah negara di dunia. Penduduk setempat mengantungkan hidup pada hasil perkebunan kopi.
Baca juga: Kopi gayo ditolak pembeli Eropa
Baca juga: Kemendag beri penghargaan eksportir kopi gayo sukses tembus pasar AS
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020