Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengembangkan kebun sumber entres (mata okulasi) kopi robusta untuk mendukung penyediaan benih unggul tanaman kopi.Kebun tersebut sudah ditetapkan dan keluar SK Menteri Pertanian
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Masrik Amin Zuhdi, di Temanggung, Jumat, mengatakan di kebun entres itu ditanam klon-klon unggul tanaman kopi untuk meningkatkan produksi.
Menurut dia, dalam dua tahun terakhir menambah jumlah klon kopi robusta di kebun entres dari semula tiga klon, kini menjadi enam klon yang telah disertifikasi.
Kebun entres merupakan kebun penghasil bahan sambung tanaman kopi (entres) yang akan digunakan sebagai batang atas dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Selain untuk bahan sambung, entres juga bisa digunakan untuk pembuatan stek berakar yang nantinya bisa ditanam di lahan tanpa harus dilakukan penyambungan.
Masrik mengatakan kebun sumber entres kopi robusta tersebut berada di Kebun Dinas Desa Medari, Kecamatan Ngadirejo dengan luas 1,4 hektare.
"Kebun tersebut sudah ditetapkan dan keluar SK Menteri Pertanian, sehingga kalau masyarakat membeli entres di situ secara administrasi dan asal usul bisa dipertanggungjawabkan bahwa benih itu klon unggul," katanya pula.
Baca juga: Di Temanggung ada budaya tiap Jumat minum kopi
Syarat kebun sumber entres, antara lain usia tanaman minimal tiga tahun dan tidak dibuahkan.
Ia menyebutkan kebun sumber entres Medari memiliki sekitar 7.000 tanaman kopi robusta, terdiri atas enam klon. Setiap klon mempunyai keunggulan masing-masing.
Masrik menjelaskan perbanyakan tanaman kopi robusta menggunakan cara vegetatif, bukan dengan biji, mengingat sifat tanaman kopi robusta melakukan penyerbukan silang.
"Dengan perbanyakan secara vegetatif, maka diharapkan hasilnya akan sama dengan indukan. Hal ini berbeda dengan tanaman kopi arabika yang melakukan penyerbukan sendiri, sehingga perbanyakannya dapat dilakukan secara generatif yaitu dengan menggunakan biji," katanya lagi.
Ia menyampaikan produktivitas kopi selama ini masih rendah, salah satunya karena menggunakan benih yang tidak diketahui asal-usulnya. Melalui kebun sumber entres ini masyarakat bisa mendapatkan benih kopi unggul.
Baca juga: 109 stan bakal meriahkan Festival Kopi Temanggung
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020