Dilansir Reuters, pelonggaran itu telah lama dinantikan di pasar film terbesar kedua dunia di mana pembatasan wilayah telah dikurangi secara bertahap karena infeksi berkurang drastis sejak Maret, dan banyak restoran serta pusat perbelanjaan sudah dibuka selama beberapa bulan.
Bioskop di daerah berisiko rendah akan kembali beroperasi, tapi tetap ada pembatasan seperti jam penayangan yang dikurangi dan kewajiban memakai masker. Namun bioskop di daerah berisiko sedang dan tinggi akan tetap ditutup, kata China Film Administration dalam pernyataan.
Saat ini tidak ada area di China yang dikategorikan berisiko tinggi, kata pemerintah, dan hanya empat area di kota Beijing yang masuk kategori risiko sedang.
"Ini adalah berita baru untuk industri dan orang-orang merasa senang," kata Gao Jun, mantan general manajer Xinyinglian Cinema Chain yang bermarkas di Beijing dikutip dari Reuters, Jumat.
"Industri ini sedang putus asa karena biaya operasional yang tinggi: sewa."
Bioskop yang dibuka lagi harus membatasi jumlah pengunjung jadi 30 persen dari biasanya, memastikan ada kursi yang kosong di antara penonton untuk pembatasan jarak. Pengunjung harus memesan tiket sejak awal dan tidak boleh membawa makanan dan minuman.
Bioskop di China ditutup sejak akhir Januari untuk mengatasi virus yang muncul dari pusat kota Wuhan akhir tahun lalu, sebelum menyebar ke dunia dan menginfeksi 14 juta orang dan menyebabkan 583.000 kematian.
Sementara itu, bioskop di Indonesia rencananya dibuka pada 29 Juli 2020. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunda pembukaan bioskop akibat kasus COVID-19 yang terus meningkat.
Baca juga: 345 bioskop di Shanghai dapat subsidi Rp37 miliar
Baca juga: Sempat dibuka, China kembali tutup bioskop-bioskopnya
Baca juga: Pulih dari corona, ratusan bioskop di Shanghai buka lagi dan didiskon
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020