BMKG: Cuaca ekstrem masih berpotensi mengancam

17 Juli 2020 17:20 WIB
BMKG: Cuaca ekstrem masih berpotensi mengancam
Ilustrasi - Awan pekat menyelimuti langit Kota Lhokseumawe, Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad/aww.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih berpotensi mengancam dan akan terjadi hingga akhir tahun.

"Meski saat ini 64 persen daerah zona musim (ZOM) telah memasuki musim kemarau, cuaca ekstrem berupa hujan lebat tetap berpotensi terjadi hingga akhir tahun di berbagai wilayah di Indonesia," kata dia dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Karena itu, masyarakat perlu terus waspada terhadap berbagai potensi dampak cuaca ekstrem, seperti longsor, banjir bandang dan banjir di berbagai wilayah Indonesia.

Dwikorita menjelaskan potensi cuaca buruk tidak hanya diprakirakan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan. Provinsi lain juga diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan dapat disertai angin kencang.

Baca juga: BMKG: Intensitas hujan daerah rawan karhutla mulai rendah

Baca juga: Dua jenazah korban banjir bandang Lutra kembali ditemukan


Di antaranya, Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Riau, Lampung, Jabar, Jabodetabek, Kaltara, Jambi, Sumsel, Banten, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Kaltara, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Papua Barat dan Papua pada 17 Juli.

Sedangkan pada 18 Juli kondisi yang sama berpotensi terjadi di Aceh, Sumbar, Sumsel, Kepulauan Babel, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Sumut, Jambi, Bengkulu, Jabar, Kaltara, Papua, dan Papua Barat.

"Daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Sumsel, Bengkulu, Sumbar, Sumut bagian Barat hingga Aceh, serta memanjang dari Papua bagian Tengah, hingga pesisir Barat Papua Barat. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut," kata Dwikorita.

Sementara itu Kepala Pusat Meteorologi Publik, Fachry Rajab, menjelaskan untuk wilayah Kabupaten Luwu, atau Sulawesi Selatan umumnya, dalam tujuh hari ke depan yaitu 17-24 Juli, diprakirakan masih akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.*

Baca juga: 500 kepala keluarga di Konawe mengungsi akibat banjir

Baca juga: BMKG: Banjir bandang di Luwu Utara disebabkan hujan lebat

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020