Perta Arun Gas sebagai bagian dari subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk berencana untuk memperluas serta memanfaatkan penjajakan potensi bisnis operation dan maintenance (O & M) LNG regasifikasi di Kuwait.Dalam rencana bisnis ini, PAG juga telah membuat stakeholder mapping guna memitigasi risiko yang akan terjadi untuk bisnis tersebut. kami juga ingin mengetahui terkait pelaksanaan bisnis di Kuwait. Untuk itu melalui KBRI Kuwait, kami meminta bantuan
Untuk memiliki persiapan dan memperoleh informasi yang lengkap, terutama aturan-aturan bisnis di Kuwait maupun potensi kerja sama dengan partner local company yang merupakan kewajiban perusahaan yang akan berbisnis di Kuwait, PAG meminta dukungan dan bantuan KBRI Kuwait melalui virtual meeting M-Teams dengan KBRI Kuwait, demikian informasi yang dihimpun Antara di Jakarta, Jumat.
Hadir dalam meeting tersebut, Duta Besar RI di Kuwait Tri Tharyat beserta tim Atase Tenaga Kerja dan Tim Ekonomi, Direksi PAG dan tim Head Office maupun Tim dari Site Plant.
Baca juga: PGN bangun klasterisasi infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik
Pertemuan yang diadakan lebih dari 2 jam ini membahas terkait regulasi ketenagakerjaan di Kuwait, sistem pajak dan tender serta investasi asing di Kuwait. Sementara itu, sebagai perkenalan awal, President Director PAG, Arif Widodo memaparkan overview bisnis perusahaan secara keseluruhan
Dalam pemaparannya, Arif menjelaskan terkait dengan aset-aset Ex Arun LNG Plant yang telah disewa PAG melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) serta potensi untuk memanfaatkan aset ex Arun lainnya untuk kegiatan pengembangan di Arun seperti LPG Hub. Fuel Oil & LNG Bunkering. Logistic shore base.
"Aset- aset ex PT Arun yang sudah kami utilisasi saat ini antara lain 5 unit tanki LNG kapasitas total 636.000 m3, 1 unit LNG Jetty memiliki kapasitas 80,000 DWT, 6 unit pembangkit listrik dengan kapasitas output 220 MW, Utility Plant serta sebagian area perkantoran dan perumahan," jelas Arif.
Baca juga: Legislator minta PGN inovasi penyaluran gas
Dengan kompetensi yang dimiliki PAG dalam mengoperasikan Kilang LNG Regas dan LNG Hub,ia berharap dapat mengembangkan bisnis O & M keluar negeri salah satunya Kuwait. Selain dapat mencapai visi perusahaan, Arif juga berharap dapat berkontribusi dalam membuka lapangan kerja bagi pekerja atau lulusan perguruan tinggi Indonesia yang mempunyai potensi besar untuk nantinya akan dikirim untuk mengoperasikan regasifikasi di Kuwait.
"Dalam rencana bisnis ini, PAG juga telah membuat stakeholder mapping guna memitigasi risiko yang akan terjadi untuk bisnis tersebut. kami juga ingin mengetahui terkait pelaksanaan bisnis di Kuwait. Untuk itu melalui KBRI Kuwait, kami meminta bantuan serta dukungan," tambah Arif.
Sementara itu Dubes RI di Kuwait mengapresiasi rencana serta
pemaparan yang komprehensif dari PAG.
Menurutnya, PAG selama jangka waktu 7 tahun berjalan sudah mempunyai overview bisnis yang sangat mumpuni, credible serta reputable sebagai perusahaan LNG regasifikasi & LNG Hub international serta dengan perizinan sebagai kawasan industri berikat (PLB) untuk produk LNG di Indonesia.
Tri juga berbagi pengetahuan terkait perekonomian di Kuwait, di mana 95 persen perekonomian Kuwait sangat bergantung pada minyak. Sedangkan gas belum dioptimalisasi.
"Kuwait mempunyai visi yang dinamakan dengan Kuwait 2035 di mana negara ini akan mengurangi ketergantungan terhadap sektor migas, serta mendorong industri lainnya dan menjadi financial centre di kawasan tersebut," jelas Tri.
PAG dan PGN sebagai Subholding Gas Pertamina senantiasa berkomitmen dalam pengembangan infrastruktur dan inovasi layanan gas bumi yang handal baik dalam skala nasional, regional, maupun internasional yang diharapkan berkontribusi positif pada perekonomian nasional.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020