• Beranda
  • Berita
  • "Soundrenalin" Ajang Kreativitas Musisi Indonesia

"Soundrenalin" Ajang Kreativitas Musisi Indonesia

13 November 2009 19:21 WIB
Denpasar (ANTARA News) - Festival musik "Soundrenalin 2009" bertema "Lead the Beat", yang akan digelar di Garuda Wisnu Kencana atau GWK, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, 15 November akan menjadi ajang kreativitas musisi Indonesia.

"Pertunjukkan ini merupakan yang kesembilan kalinya digelar dan Bali menjadi tuan rumah untuk keempat kalinya. Even ini tidak hanya menjadi kebanggaan, namun harapan kami para musisi dapat menunjukkan penampilan terbaiknya untuk perkembangan musik Indonesia," kata Manager Humas PT HM Sampoerna Agustine Leony kepada wartawan di Kuta, Jumat.

Sejumlah musikus Bali kenamaan akan tampil, diantaranya, Balawan, Ardo & Delights, Nanoe Biru, Kotak, Saint Loco dan Kanan Lima. Sedangkan grup-grup papan atas juga bakal menghibur para penggemar musik, diantaranya, Slank, Superman Is Dead (SID), The Changcuter, Mulan Jamela, Ari Lasso, The Virgin, Naif dan lainnya.

Pihak penyelenggara sebelumnya juga telah melakukan seleksi terhadap para penggemar musik di 22 kota besar di Indonesia. Mereka diminta memainkan musik dengan peralatan seadanya seperti perabotan rumah tangga atau bengel, untuk menciptakan irama musik yang indah.

Hasilnya, 300 orang musik mania terpilih dan diajak pergi ke Bali guna melihat festival musik Soundrenalin 2009 di Bali. "Mereka bisa berinteraksi langsung dengan para musisi yang tampil," ujar Leony didampingi Koko dari Deteksi Production.

Dalam pertunjukkan ini, akan terbagi dalam tiga lokasi panggung yang berada di kawasan GWK, yakni di Festival Park Area, Amphi Teather Area dam Lotus Pons Area. Para musisi dan artis ini bakal tampil bersamaan di tiga lokasi dimulai pukul 15.00 wita dan berakhir pukul 23.30 wita.

Bagi masyarakay yang ingin menikmati musik itu bisa melihat sesuai jenis yang diinginkan. Di Lotus Ponds Area misalnya lebih banyak menampilkan musik beraliran pop progresif. Di Amphi Teather akan menyuguhkan musik bernuansa jaz, sedang di Festival Park Area mengusung aliran rock.

Salah satu musisi yang akan tampil, Balawan mengatakan, akan memainkan musik etnik jaz untuk menginspirasi lagu-lagu rock klasik yang akan diaransemen dengan gamelan. "Para penyanyi dan penonton dapat berbaur bersama sehingga bisa lebih interaktif," ujarnya.

Para penonton, kata Balawan, akan diajak bersama musisi memainkan peralatan musik seadanya, misalnya kaleng air minum ataupun botol-botol minuman, sedemikian rupa sehingga menghasilkan harmonisasi dan menciptakan irama-irama musik yang indah.

Jika pada pertunjukkan sebelumnya, dilibatkan musisi asing, untuk sekarang, penyelenggara sengaja tidak menghadirkan mereka. Alasannya, kata Koko, pihaknya ingin memberi ruang terbuka bagi para musisi Indonesia untuk tampil.

"Ini kesempatan bagi para musisi Indonesia, termasuk musisi lokal Bali untuk tampil mengekspresikan potensinya," kata Koko.

Dia mengatakan, dalam ajang ini pihaknya ingin menunjukkan pada publik bahwa musik adalah bahasa universal. Kata dia, setiap orang tidak harus suka musik rock atau dangdut, untuk menontonnya. Yang penting mereka bisa merasa enjoy dan suka dengan musik untuk menghibur jiwanya.

Tantri, dari group Kotak yang akan manggung di Festival Park Area, mengaku sudah tiga kali tampil dalam ajang ini. "Kami harapkan ini bisa mempersatukan semua jenis musik. Kami sendiri akan lebih mengeksplor sisi elektronik, mudah-mudahan penggemar musik bisa terhibur," katanya.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009