"Dana Rp3,9 miliar itu untuk pelatnas Olimpiade, peralatan, konsumsi, akomodasi, dan try in, karena diberikan try in sekali di Yogyakarta," ujar Sekjen PB Perpani Nyak Amir saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Dana tersebut memang lebih kecil dari pengajuan awal sebesar Rp7,6 miliar. Meski begitu, Perpani akan memaksimalkan dana tersebut untuk persiapan Olimpiade, apalagi panahan Indonesia masih memburu tiket tambahan.
Baca juga: PB Perpani dapat jatah Rp3,9 miliar untuk dana pelatnas
Baca juga: Perpani tunggu lampu hijau dari Kemenpora untuk bisa gelar Pelatnas
Perpani juga telah mengirimkan surat pemanggilan kepada delapan atlet yang dipanggil dalam program Pelatnas, yang saat ini masih berada di kampung halamannya termasuk dua pemanah andalan yakni Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunnisa.
"Surat pemanggilan sudah disampaikan ke pelatih, Pemprov, dan KONI tempat atlet-atlet yang telah terpilih dan pelatih yang terpilih," kata dia.
Perpani menyadari bahwa anggaran tersebut tidak bisa mengakomodir segala keperluan persiapan Olimpiade. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan pemusatan latihan di luar negeri pada tahun ini.
Di samping itu, rencana ingin menggelar program Pelatnas berkesinambungan untuk menyongsong SEA Games 2021 dan Asian Games 2022 terpaksa harus ditunda hingga tahun depan.
"Kita ajukan kita program berkesinambungan itu kata Kemenpora di awal tahun, mungkin pengajuan (anggaran)-nya akhir tahun. Dan nanti kita akan seleknas di akhir tahun untuk mempersiapkan atlet SEA Games dan Asian Games," kata dia.
Baca juga: Diananda Choirunisa latihan seadanya di rumah selama pandemi
Baca juga: Perpani agendakan dua pelatnas untuk Olimpiade dan SEA Games
Baca juga: Kemenpora kucurkan dana Rp6,2 miliar untuk pelatnas atletik
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020