"Mungkin nanti bisa disampaikan dengan ada alat bukti yang ada di TKP, bisa menunjukkan siapa atau apa yang terjadi sebenarnya," kata dia, saat ditemui di Kantor KPU Kabupaten Bandung, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu
Menurut dia, dalam penemuan mayat anak berinisial A yang berusia lima tahun itu, polisi memang menduga ada unsur kesengajaan yang akan dicocokkan dengan hasil visum rumah sakit.
"Harus didalami secara hati-hati, tapi ada dugaan atau kecurigaan ini disengaja, ini akan didalami motifnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung, AKP Agta Bhuana Putra, mengatakan, mereka sudah memeriksa sebanyak empat saksi atas penemuan anak bernasib malang itu.
Menurut dia, pada hari ini (Sabtu-18/7), hasil autopsi akan keluar dari rumah sakit. Dia memastikan pihaknya masih terus menyelidiki dugaan pembunuhan terhadap anak tersebut.
"Masih dalam pemeriksaan dugaan pembunuhan, autopsinya keluar hari ini, sejak kemarin kami memeriksa," kata dia.
Jumat kemarin (17/7), polisi menerima laporan dari masyarakat tentang temuan mayat seorang anak di tandon air rumah di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (17/7).
Kepala Polsek Cicalengka, Komisaris Polisi Aep Suhendi, mengatakan, anak bernasib malang itu ditemukan tanpa nyawa di tempat penampungan air yang berada di lantai tiga kediamannya.
"Penemuannya tadi siang, keterangan orangtuanya itu enam tahun, anak perempuan," kata dia.
Pewarta: Bagus Rizaldi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020