Sebagian warganet menyebut Google dan Apple telah menghapus Palestina dari peta dunia dan menggantinya menjadi Israel.
Salah satu akun di Twitter mengunggah gambar peta tersebut, dari peta itu terlihat hanya ada nama Israel di wilayah yang semestinya terdapat pula Palestina.
"BREAKING: Google maps and Apple maps officially removed Palestine from worldwide maps"
Unggahan tersebut muncul pada 16 Juli 2020 dan telah disukai satu juta kali pengguna Instagram lain.
Sementara di dalam negeri, terdapat pula pesan berantai serupa tentang Palestina yang dihapus oleh Google dan Apple.
Salah satu pesan yang muncul berupa komparasi peta kawasan Palestina pada 1918 dan peta wilayah yang sama pada 2020.
Unggahan itu disertai pula narasi sebagai berikut: "Palestina Dihapus Dalam Peta Digital Manapun di Dunia!"
Namun, benarkah Palestina telah dihapus dari peta digital Google ataupun Apple?
Penjelasan:
Berita peta Palestina yang hilang dari peta dunia sebenarnya bukan hal yang baru, pada 10 Agustus 2016, situs daring theguardian.com merilis sebuah artikel berjudul "Google Maps accused of deleting Palestine - but the truth is more complicated" (Google Maps dituduh menghapus Palestina - tetapi kenyataanya lebih rumit).
Dalam artikel tersebut disebutkan Palestina tidak dihapus dari peta Google, melainkan Google tidak pernah memasukkan Palestina ke dalam peta dunia dalam layanan manapun milik Google.
Seorang juru bicara Google, dalam laporan The Guardian itu, mengatakan "Tidak pernah ada label 'Palestina' di Google Maps, namun kami menemukan bug yang menghapus label untuk 'Tepi Barat' dan 'Jalur Gaza'. Kami bekerja dengan cepat untuk memasang label itu kembali ke peta".
Pada 2020, warganet di media sosial kembali menggemakan tuduhan bahwa Google Maps dan Apple Maps telah menghilangkan peta Palestina. Berita daring independet.co.uk, baru-baru ini juga menjelaskan bahwa Google dan Apple memang tidak pernah mencantumkan nama Palestina dalam peta dunia mereka.
Google Maps dan Apple Maps menunjukan garis pemisah Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan Israel. Tapi, dua perusahaan digital itu tidak menulis nama Palestina.
Pada November 2012, Palestina diakui sebagai negara berdaulat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan 136 negara anggotanya. Tapi, Amerika Serikat yang menjadi lokasi kantor pusat Google dan Apple tidak mengakui Palestina.
Ketiadaan Palestina dalam peta dunia Google telah memicu kemarahan pubik dunia. Petisi untuk mendesak Google memasukkan Palestina ke dalam peta milik perusahaan naungan Alphabet itu sempat muncul pada Maret 2016. Petisi itu kini kembali hadir dan sudah mengoleksi 800 ribu tanda tangan dari berbagai warganet di dunia.
Klaim : Palestina dihapus dari Google Maps dan Apple Maps
Rating: Misinformasi
Fakta : Palestina belum pernah dimasukkan ke dalam peta buatan Google dan Apple
Baca juga: Pemerintah Indonesia kucurkan Rp36,5 miliar untuk bantu Palestina
Baca juga: Menlu RI: penundaan aneksasi Israel buah tekanan internasional
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020