Dengan demikian, Arsenal akan menanti pemenang semifinal lain antara Manchester United kontra Chelsea yang berlangsung besok, demikian catatan laman resmi FA.
Jika musim ini tim besutan Mikel Arteta bisa kembali berjaya di final, maka mereka akan kian memantapkan diri sebagai pemenang terbanyak Piala FA, yang sudah 13 kali mereka juarai.
Baca juga: Arsenal susah payah lewati Sheffield United ke semifinal Piala FA
Menghadapi juara bertahan, Arsenal memasuki laga dengan berada di bawah tekanan dan tembakan David Silva hampir membuat mereka tertinggal jika saja Kieran Tierney tak pasang badan untuk menghalau bola.
Lantas pada menit ke-10, CIty hampir unggul ketika Riyad Mahrez melakukan tandukan tajam menyambut umpan silang, tapi kali ini Granit Xhaka berada di posisi yang tepat untuk mencegah bola melewati garis gawang.
Arsenal perlahan keluar dari tekanan dan empat menit kemudian Alexandre Lacazette berhasil menyarangkan bola ke gawang City setelah mengecoh kiper Ederson Moraes, tetapi gol itu dianulir usai wasit Jonathan Moss berkonsultasi dengan VAR dan memutuskan penyerang Prancis itu terlebih dulu terjebak offside.
Pada menit ke-19, tidak ada VAR yang menyelamatkan City ketika Nicolas Pepe mengirim umpan silang terukur yang diselesaikan sempurna oleh Aubameyang untuk membawa Arsenal memimpin.
Gol itu melecut semangat juang para pemain Arsenal yang terus menekan City dan seharusnya bisa menambah keunggulan jika saja Ederson tak sigap memotong umpan silang Pepe dan menepis sundulan Shkodran Mustafi.
Baca juga: Pepe dipuji Mikel Arteta usai Arsenal kalahkan Sheffield United
Baca juga: Pep Guardiola: lebih penting jadi runner-up liga dibandingkan juara FA
Keunggulan Arsenal bertahan hingga turun minum dan tim besutan Pep Guardiola memasuki babak kedua dengan ambisi mengejar ketertinggalan tetapi peluang bagus dari tembakan Mahrez berhasil dihentikan oleh kiper Damian Martinez.
City memperoleh peluang lagi, tetapi eksekusi tendangan bebas Kevin De Bruyne hanya menghantam bagian luar jala gawang dan Raheem Sterling kurang cepat bereaksi menyambut umpan silang koleganya itu beberapa saat kemudian.
Kegagalan-kegagalan itu harus dibayar mahal oleh City, yang gawangnya kebobolan lagi pada menit ke-71 ketika Aubameyang tetap tenang usai menyambut umpan kiriman Tierney sebelum memperdaya Ederson dan membawa Arsenal unggul 2-0.
City mati-matian berusaha membombardir pertahanan Arsenal, tetapi lini belakang The Gunners kokoh menghalau setiap ancaman yang datang hingga peluit tanda laga usai berbunyi dan memastikan langkah mereka ke final.
Arsenal dalam selang tiga hari sukses menumbangkan dua juara bertahan, setelah sebelumnya juga mengalahkan Liverpool di laga pekan ke-36 Liga Inggris.
Kemenangan atas City seolah ulangan atas skenario yang terjadi pada 2017, ketika Arsenal melewati The Citizens di semifinal sebelum menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Chelsea di final.
Baca juga: Solskjaer sebut Lingard pantas dapat kesempatan di Piala FA
Baca juga: Lampard bakal pimpin Chelsea dengan penuh kebanggaan di Wembley
Susunan pemain:
Arsenal (3-4-3): Damian Martinez; Shkodran Mustafi (Rob Holding), David Luiz, Kieran Tierney; Hector Bellerin, Dani Ceballos (Sead Kolasinac), Granit Xhaka, Ainsley Maitland-Niles; Nicolas Pepe (Joe Willock), Alexandre Lacazette (Lucas Torreira), Pierre-Emerick Aubameyang
Pelatih: Mikel Arteta
Manchester City (4-2-3-1): Ederson Moraes; Kyle Walker, Eric Garcia, Aymeric Laporte, Benjamin Mendy; Ilkay Guendogan (Rodri Hernandez), Kevin De Bruyne; Riyad Mahrez (Phil Foden), David Silva (Fernandinho), Raheem Sterling; Gabriel Jesus
Pelatih: Pep Guardiola
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020