• Beranda
  • Berita
  • Pembangunan infrastruktur penunjang KTT G-20 harus berkelanjutan

Pembangunan infrastruktur penunjang KTT G-20 harus berkelanjutan

20 Juli 2020 13:57 WIB
Pembangunan infrastruktur penunjang KTT G-20 harus berkelanjutan
Bandara Komodo Labuan Bajo. (Antara/Kornelis Kaha)

Artinya bahwa pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan dan lain-lain itu harus terus berkelanjutan dan tidak hanya digunakan saat KTT saja lalu terhenti, tetapi harus berkelanjutan dalam rangka mendukung pariwisata di pulau Flores khususnya

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur penunjang dalam rangka pertemuan KTT G-20 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur,  harus berkelanjutan.

"Artinya bahwa pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan dan lain-lain itu harus terus berkelanjutan dan tidak hanya digunakan saat KTT saja lalu terhenti, tetapi harus berkelanjutan dalam rangka mendukung pariwisata di pulau Flores khususnya di Manggarai Barat ini," kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Rudy Soeprihadi Prawiradinata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin.

Ia mengatakan bahwa pemerintah memang mempunyai tujuan  besar dalam pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo  dalam rangka menyambut KTT G-20 pada 2023.

Baca juga: Bappenas: Pembangunan fasilitas di Pulau kelor dalam rangka KTT G-20

Ia mengatakan bahwa saat ini pemerintah  terus mencari spot-spot kawasan wisata lain di sekitar Manggarai Barat untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan, karena memang untuk mendukung pariwisata di Labuan Bajo tidak hanya mengandalkan satu kawasan wisata saja, tetapi juga butuh lebih banyak lagi.

Ia mengatakan bahwa terkait pembangunan di lokasi kegiatan KTT G-20 tidak mungkin hanya mengandalkan anggaran dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN)  tetapi butuh bantuan dari pihak swasta untuk membangun.

"Namun pastinya pihak swasta juga akan memikirkan keberlanjutan usai pertemuan itu. Apakah kawasan itu punya potensi wisata atau tidak sehingga bisa dijual lagi," tambah dia.

Baca juga: G20 sepakat kerja sama lindungi nyawa dan lapangan kerja saat pandemi

Rudy juga mengatakan bahwa dari hasil rapat dengan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat diketahui bahwa sudah banyak investor swasta yang ingin membangun hotel dekat kawasan pelaksanaan KTT G-20.

"Tetapi mereka tanya lagi bagaimana infrastruktur jalannya menuju ke sana. Nah ini yang sedang kami siapkan," tambah dia.

Baca juga: Kepala Bank Dunia desak G20 perpanjang penangguhan utang hingga 2021

Selain pembangunan infrastruktur,  Rudy juga mengatakan bahwa dalam rangka menyambut pelaksanaan pertemuan KTT G-20 itu pemda juga mulai menyiapkan sumber daya manusia dan sumbar daya penunjang seperti kesiapan pangan di daerah itu.

"Pemda juga mulai sekarang harus menyiapkan makanan dan minuman dan hasil pertaniannya sehingga berbagai kebutuhan di hotel-hotel diambil dari daerah ini bukan diekspor dari tempat lain dan ini adalah potensi yang harus disiapkan pemda," tambah dia.

Menurut Rudy untuk acara besar apalagi bertaraf internasional menu makanannya punya standar minimum tersendiri.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020