• Beranda
  • Berita
  • Politisi Malaysia: Negara Islamofobia jangan protes Hagia Sophia

Politisi Malaysia: Negara Islamofobia jangan protes Hagia Sophia

20 Juli 2020 16:15 WIB
Politisi Malaysia: Negara Islamofobia jangan protes Hagia Sophia
Foto dari udara yang menunjukkan Hagia Sophia di Istanbul, Turki (107/2020). Turki akan mengadakan ibadah salat pertama di Hagia Sophia pada 24 Juli, menyusul pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (10/7) yang mengumumkan alih fungsi monumen tersebut dari museum menjadi masjid. ANTARA/Xinhua/Osman Orsal/aa.

Negara-negara ini masih bungkam ketika Israel berencana menghancurkan Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Kini mereka memprotes Hagia Sophia yang berfungsi sebagai gereja

Negara-negara barat yang masih diselimuti Islamofobia jangan memprotes Turki, yang mengubah Hagia Sophia ke status bersejarahnya sebagai sebuah masjid, menurut politisi Malaysia terkemuka, Minggu.

"Negara-negara ini masih bungkam ketika Israel berencana menghancurkan Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Kini mereka memprotes Hagia Sophia yang berfungsi sebagai gereja," kata Abdul Hadi Awang, Utusan Khusus Malaysia untuk Timur Tengah sekaligus ketua Partai Islam Malaysia (PAS).

Sudah sejak lama Palestina mengungkapkan bahwa pekerjaan penggalian Israel di sekitar titik nyala menunjukkan rencana mereka untuk menghancurkan masjid tersebut dan membangun kembali Kuil Ketiga.

Baca juga: Kecam penembakan masjid, Turki serukan penghentian Islamofobia
Baca juga: PBB sebut serangan teroris di Selandia Baru Islamofobia


Melalui pernyataan tertulis, Hadi menyebutkan setelah penaklukkan oleh Istanbul, Hagia Sophia dianggap sebagai masjid utama di kota tersebut selama hampir 500 tahun.

Abdul Hadi menuturkan masjid Istanbul ternama lainnya seperti Masjid Biru, Sehzade, Suleymaniye, dan Rustem Pasha juga terinspirasi dari Hagia Sophia.

Pada 10 Juli salah satu pengadilan tinggi Turki membatalkan dekret Kabinet 1943, yang mengubah Hagia Sophia menjadi sebuah museum, dengan mengembalikan statusnya sebagai masjid setelah hiatus 85 tahun.

Kedahsyatan arsitektur di jantung Kota Istanbul itu merupakan sebuah gereja di era Bizantium namun dialihfungsikan menjadi sebuah masjid pada 1453 setelah  penaklukan Ottoman.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Pakistan akan ajak Indonesia dalam usaha perangi islamofobia
Baca juga: Beberapa perempuan diserang dalam acara anti-Islamofobia

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020