"Imunitas seorang anak pada saat lahir belum berkembang sempurna. Masih lemah dan akan berkembang sejalan dengan tambah usia," kata dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi Ariani Dewi Widodo dalam acara bincang-bincang virtual, Senin.
Dokter Ariani menjelaskan bahwa sistem imunitas pada anak terbagi menjadi dua, yaitu yang sifatnya didapat dari lahir seperti kulit, atau bulu mata dan yang didapat setelah lahir, dalam bentuk antibodi.
Di sinilah, menurut dr Ariani, dibutuhkan peran orang tua untuk memastikan perkembangan imunitas anak optimal. Sistem imun yang terjaga menjadi bekal tubuh anak untuk tumbuh dan berkembang karena anak di bawah lima tahun sangat rentan dengan penyakit.
Dia mengatakan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa infeksi dan malnutrisi masih umum dialami anak-anak, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan gastroenteritis akut (diare).
"Nutrisi yang buruk atau kurang baik menyebabkan sistem imun yang jelek dan gangguan tumbuh kembang," ujar dr Ariani.
"Untuk itu pastikan anak makan makanan yang mencukupi makro dan mikronutrien yang baik untuk membantu memelihara sistem imun tubuh," kata dia menambahkan.
Makanan yang dia maksud adalah yang mengandung zat seperti asam amino, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral dengan kuantitas dan kualitas yang cukup bagi anak.
"Misalnya vitamin yang berperan terhadap sistem imun seperti vitamin A, vitamin B6, B12 dan asam folat, vitamin C, vitamin D dan vitamin E, yang salah satunya berperan untuk kulit yang juga menjadi salah satu sistem pertahanan tubuh," kata dr Ariani.
Baca juga: Daftar kebiasaan baik yang bisa tingkatkan imunitas tubuh
Baca juga: 8 makanan untuk tingkatkan imun para lansia
Baca juga: Makanan ini perlahan-lahan melemahkan daya tahun tubuh
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020