Peringatan dini tersebut disampaikan BPBD DKI Jakarta dalam akun Twitter resminya @BPBDJakarta, Senin malam (20/7).
BPBD Jakarta menyatakan penyebab terjadinya hujan disertai kilat dan angin kencang atau puting beliung itu disebabkan sirkulasi siklonik di Laut China Selatan sebelah timur Laut Natuna dan di Samudera Pasifik timur Filipina.
Daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang di Papua bagian tengah.
Kondisi ini menyebabkan potensi pembentukan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.PERINGATAN DINI CUACA 3 HARI KE DEPAN
— BPBD DKI Jakarta (@BPBDJakarta) July 20, 2020
Durasi : 20 Juli 2020 s.d. 22 Juli 2020#PeringatanDiniJKT : Berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang/puting beliung di wilayah DKI Jakarta pada 21 dan 22 Juli 2020
Sumber : @infoBMKG pic.twitter.com/FLgdLpEoFQ
BPBD Jakarta mengimbau organisasi perangkat daerah, para camat dan lurah di daerah-daerah rawan banjir dan tanah longsor agar menyiagakan para petugas penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) dan Satgas banjir kecamatan.
BPBD Jakarta juga mengimbau warga menghubungi 112 apabila membutuhkan bantuan.
Baca juga: Wilayah Jakarta diperkirakan cerah berawan pada siang hari
Baca juga: Sebagian wilayah Jakarta berpotensi hujan Jumat siang
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2020