"Tempat wisata yang dikelola Pemerintah Daerah ditutup lagi karena kita lihat dari kasus yang ada ini karena masuknya orang ke tempat kita," kata Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Siak Budhi Yuwono di Siak, Selasa.
Selain istana, objek wisata di Siak yang ditutup di antaranya Tangsi Belanda dan Balai Adat. Juga Makam Sultan Syarif Kasim II maupun komplek Makam Koto Tinggi depan Istana Siak.
Penutupan ini dilakukan lantaran kasus COVID-19 dI Siak saat ini sudah mencapai 23 orang dengan empat yang sudah sembuh. Padahal Istana Siak dan objek wisata lainnya baru saja dibuka sekitar sebulan lalu dengan menerapkan pola normal baru.
Saat ini empat orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafian Siak. Kemudian ada 11 orang di rumah sakit di Pekanbaru serta empat yang kabur ke Sumatera Selatan.
Budhi mengatakan Istana tersebut ditutup sejak Senin (20/07) kemarin di samping juga mengetatkan pengawasan. Menurutnya pos pantau akan diketatkan terutama terhadap kendaraan dengan muatan besar.
"Seperti bus atau travel tetap mengedepankan pemakaian masker, kami imbau masyarakat tetap tenang, mengikuti protokol kesehatan COVID-19 menahan hati untuk tidak salaman," ujarnya.
Kelompok besar Kasus COVID-19 di Siak yakni 10 orang karyawan Subkontraktor PT Indah Kiat Pulp and Paper. Lalu ada lima orang satu keluarga yang menular juga ke dua aparatur sipil negara di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak serta dua pasangan suami istri lanjut usia.
Baca juga: Terapkan protokol kesehatan COVID-19, Istana Siak dibuka 22 Juni
Baca juga: Istana Siak ditutup untuk umum, antisipasi penyebaran wabah Corona
Baca juga: Asita Riau sesalkan penutupan Istana Siak
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020