Walau Donna lebih sering mengurusi masalah curhat ketiga buah hati, namun Darius mengaku tak segan turun tangan, salah satunya menjadwalkan boys time untuk kedua putranya.
"Kita bisa punya boys time sendiri sama yang cowok-cowok. Donna selalu juga berusaha membagi enggak semuanya harus sama dia," ujar dia di sela acara daring, Selasa.
"Aku dan Donna merasa cukup nyaman dengan komunikasi kami sama anak-anak walau mungkin anak-anak suka lebih datang ke Donna untuk curhat. Kalau sama bapaknya mungkin mereka ngobrol yang general," sambung Darius.
Darius biasanya turun tangan jika ada urusan anak yang tak bisa Donna tangani sendiri.
"Kalau untuk isu sehari-hari mereka bisa datang ke aku atau Donna. Tapi kalau sudah lebih serius, mungkin karena aku orangnya lebih tegas kali ya dari kecil anak-anak kalau mau minta sesuatu ke mamanya dulu," tutur dia.
Khusus untuk putra sulungnya yang memasuki masa remaja, dia mengakui masa-masa itu emosi tak stabil, belum lagi berbagai pemikiran baru berkembang.
Dia berusaha tidak terlalu mengontrol anak yang bisa membuatnya berujung menjauh.
"Kadang namanya remaja emosinya labil, ada banyak pemikiran baru yang berkembang, yang kami jaga jangan sampai dia merasa papa mamanya terlalu berusaha untuk controlling terus akhirnya dia semakin jauh," kata Darius.
Namun saat anaknya menolak bicara mengenai pergumulannya, biasanya Darius akan berkata," Ok, enggak apa-apa, take your time. Kalau kamu butuh saran, ya Papa ada di sini buat bantu kamu".
Darius mengatakan, dia dan istrinya berusaha membangun komunikasi bukan hanya sebagai orang tua, tetapi juga sebagai teman. Orang tua perlu paham karakter anak-anak mereka.
"Parenting kayak main layang-layang kita harus tahu kapan harus narik kapan harus mengulur. By the time harusnya punya sensitivitas memahami karakter anak," kata dia.
Baca juga: #dirumahaja Darius Sinathrya & Donna Agnesia rencana bikin mie godhog
Baca juga: Anak sekolah dari rumah, ini yang sebaiknya dilakukan orangtua
Baca juga: Pentingnya membangun komunikasi dengan anak
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
