Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawiro di Palembang, Selasa, mengatakan, pabrik tersebut berdiri di lahan seluas empat hektare (Ha) kawasan pabrik Pusri Palembang dengan kapasitas produksi 2x100.000 ton per tahun.
“Pengoperasian pabrik ini merupakan salah satu strategi bisnis kami untuk meningkatkan daya saing. Dengan adanya pabrik ini, kami dapat mendiversifikasi produk pupuk majemuk NPK,” kata dia.
Ia mengatakan Pusri mengambil langkah tersebut karena potensi pasar pupuk NPK sangat besar mengingat banyaknya areal perkebunan di Sumatera.
Pupuk NPK itu merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara Nitrogen (N), Phosfat (P) dan Kalium (K) yang dibutuhkan tanaman dan berfungsi untuk meningkatkan hasil pertanian maupun perkebunan.
Penggunaan pupuk NPK sejalan dengan program pemerintah dalam pemupukan berimbang yang menggunakan pupuk majemuk spesifik komoditas dan spesifik lokasi sehingga lebih efisien, tepat guna dan ramah lingkungan.
Pusri lalu mewujudkan pendirian pabrik NPK II ini yang merupakan hasil sinergi BUMN karena dibangun oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Pembangunan pabrik dilakukan sejak Januari 2018, dan selanjutnya secara resmi diserahterimakan ke Pusri setelah dilakukan penandatanganan plant acceptance pabrik pada tanggal 27 Februari 2020 lalu.
Dengan ditandatanganinya plant acceptance tersebut, maka Pusri resmi mengoperasikan pabrik NPK Fusion II secara komersil beberapa waktu lalu.
Saat ini dengan bertambahnya kapasitas pabrik NPK, maka total kapasitas pupuk NPK yang dimiliki Pusri sebesar 300.000 ton per tahun.
Sebelumnya Pusri telah mengoperasikan Pabrik NPK Fusion I dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun.
Pusri mengharapkan terjadi peningkatan efisiensi untuk Pabrik NPK Fusion secara keseluruhan, baik dari sisi operasional, pengadaan bahan baku, maupun distribusi produk. Pabrik baru ini juga melakukan inovasi dengan mengaplikasikan fully automatic bagging machine yang sejalan dengan revolusi industry 4.0.
Sejalan dengan revolusi industri 4.0, Pusri juga melaksanakan transformasi digital di bidang marketing melalui platform electronic Pusri Agrobusiness Solution (e-PAS). Penerapan platform e-PAS ini telah dilaksanakan di Sumatera Selatan dan Jambi dari Bulan Februari 2020.
Selain itu Pusri terus melaksanakan inovasi melalui implementasi Digital Plant Manufacturing, yang dapat digunakan untuk monitoring kondisi proses dan peralatan secara online.
“Pembangunan proyek NPK Fusion II ini merupakan bagian dari komitmen dan misi kami untuk menyediakan produk dan solusi agribisnis yang terintegrasi, guna mendukung pencapaian kemandirian pangan dan kemakmuran negeri. Serta memberikan nilai tambah kepada stakeholders secara berkelanjutan,” kata dia.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020