"Saya tidak akan merekomendasikan (bekerja di tempat tidur) dan saya akan berusaha menghindarinya dengan cara apa pun karena akan ada banyak konsekuensi negatif yang menyertainya," terapis chiropratic Andrew Bang seperti dilansir dari Medical Daily, Selasa.
Bekerja dari tempat tidur salah satunya bisa berdampak pada postur dan bahkan mengganggu siklus tidur Anda.
Harvard Healthy Sleep mengatakan, ketika seseorang secara teratur bekerja dari tempat tidur, tubuhnya bisa mulai mengasosiasikan tempat tidur dengan pekerjaan, mengacaukan mode tidur dengan mode kerja, dan membuatnya lebih sulit untuk tidur nyenyak atau mengikuti pola tidur yang baik.
Di sisi lain, ketika Anda bekerja di tempat tidur, maka akan cenderung mencari posisi yang memungkinkan bisa bekerja dan bersantai pada saat yang sama. Ini bukan ide yang baik karena beberapa posisi dapat menyebabkan rasa sakit dan sakit dalam jangka panjang.
"Ergonomi yang tepat dari ruang kerja Anda harus selalu memiliki tulang belakang Anda dalam posisi netral mungkin. Pengaturan Anda harus selalu memastikan kepala, lengan dan punggung Anda berada di posisi netral yang tepat dan Anda harus memasukkan gerakan sepanjang hari," jelas Bang.
Menurut dia, posisi terbaik untuk bekerja di tempat tidur yakni punggung tak bersandar ke kepala tempat tidur atau dinding. Dia tak menyarankan menggunakan bantal karena dapat menyebabkan otot leher melendung.
Baca juga: "Kaum rebahan" merasa lebih gampang lelah saat WFH? Ini penjelasannya
Baca juga: Jangan kerja di atas tempat tidur saat WFH
Baca juga: Seprei rata-rata dicuci setahun tiga kali
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020