Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan vaksin untuk virus corona jenis baru penyebab COVID-19 diharapkan sudah bisa diproduksi pada 2021.Saat ini sedang dilakukan uji klinis fase tiga dengan harapan bisa selesai akhir tahun 2020 ini
"Saat ini sedang dilakukan uji klinis fase tiga dengan harapan bisa selesai akhir tahun 2020 ini," katanya dalam jumpa pers Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan hal itu merupakan kabar baik dalam pengembangan vaksin COVID-19 yang merupakan kerja sama antara PT Biofarma dengan Sinovac China.
Menurut dia cukup banyak vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Saat ini terdapat 240 kandidat vaksin, salah satunya yang sedang dikembangkan di Indonesia tersebut.
"Vaksin tersebut sedang diuji klinis kerja sama antara Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan PT Biofarma yang keduanya berada di Bandung," katanya.
Wiku berharap pengembangan vaksin tersebut terus menunjukkan arah yang semakin jelas sehingga masyarakat Indonesia bisa segera mendapatkan pelindungan dari COVID-19 melalui penggunaan vaksin.
Sementara itu, menurut data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hingga Selasa (21/7) pukul 12.00 WIB terdapat 1.655 kasus positif baru sehingga akumulasi infeksi COVID-19 di Indonesia menjadi 89.869 orang.
Sedangkan jumlah kasus positif yang sembuh bertambah 1.489 orang menjadi 48.466 orang dan meninggal dunia bertambah 81 orang menjadi 4.320 orang.
Jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 22.262 spesimen sehingga total spesimen yang diperiksa menjadi 1.257.807 spesimen.
Kasus suspek yang masih diawasi sebanyak 44.003 orang, sedangkan kasus konfirmasi COVID-19 yang masih dipantau sebanyak 89.869 orang, demikian Wiku Adisasmito.
Baca juga: Vaksin corona ditargetkan selesai uji klinis Januari 2021
Baca juga: Menristek: Pengembangan vaksin hadapi tingkat kompleksitas penyakit
Baca juga: Lembaga Eijkman: Pengembangan vaksin COVID-19 berjalan sesuai jadwal
Baca juga: Pakar biologi UB: Perilaku virus corona sulitkan peneliti buat vaksin
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020