• Beranda
  • Berita
  • 10 korban banjir bandang Luwu Utara belum ditemukan, sebut Basarnas

10 korban banjir bandang Luwu Utara belum ditemukan, sebut Basarnas

21 Juli 2020 21:26 WIB
10 korban banjir bandang Luwu Utara belum ditemukan, sebut Basarnas
Anggota kepolisian mencari korban dengan menggunakan anjing pelacak di Desa Bone Lama, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (20/7/2020). Tim SAR terus melakukan pencarian korban yang masih hilang akibat banjir bandang di Masamba. ANTARA FOTO/Yusran Uccang.

Hari ini untuk pencarian korban masih nihil. Pencarian akan kembali dilanjutkan besok (Rabu, 22/7)

Basarnas Makassar menyatakan sebanyak 10 orang korban yang dinyatakan hilang belum ditemukan tim SAR Gabungan pada operasi pencarian hari kedelapan usai bencana banjir bandang di sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin (13/7) 2020.

"Hari ini untuk pencarian korban masih nihil. Pencarian akan kembali dilanjutkan besok (Rabu, 22/7)," kata Humas Basarnas Makassar, Hamsidar saat dikonfirmasi, Selasa.

Selain itu, telah diterima laporan dari warga setempat ada korban seorang perempuan bernama Hamriah berusia 50 tahun asal Desa Radda belum kembali atau dinyatakan hilang.

Data sementara dari posko induk, jumlah korbanbanjir tercatat 1.591 orang, selamat 1.543 orang, meninggal dunia 38 orang atau tidak ada penambahan, dan dinyatakan dalam pencarian atau hilang bertambah satu orang dengan total 10 orang.

Sedangkan korban meninggal dunia yang belum terindentifikasi dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulawesi Selatan sebanyak empat jenazah dari jumlah 38 jenazah yang sudah ditemukan.

Rencananya, dari informasi yang masuk, Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan (Basarnas) Pusat, Mayjen TNI (Mar) Bambang Suryo Aji dijadwalkan tiba di Luwu Utara, Rabu (22/7).

Data sementara dari BPBD setempat tercatat sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 kepala keluarga (KK) mengungsi. Sebanyak 4.202 unit rumah warga ikut terdampak, juga sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, rinciannya 12 masjid dan satu gereja.

Sedangkan fasilitas kesehatan rusak masing-masing satu puskesmas, satu laboratorium Kesda dan satu unit PSC serta delapan kantor pemerintahan. Akses jalan yang terdampak, total sepanjang 12,8 kilometer, dan sembilan jembatan mengalami kerusakan, demikian Hamsidar.

Baca juga: BMKG: Banjir Luwu Utara tidak terkait gempa

Baca juga: Tiga jenazah korban banjir bandang Luwu Utara terindentifikasi

Baca juga: IDI Makassar kirim bantuan tahap tiga ke Masamba

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020