• Beranda
  • Berita
  • Pelaku usaha di Riau diminta tangguhkan dulu naker dari luar

Pelaku usaha di Riau diminta tangguhkan dulu naker dari luar

22 Juli 2020 16:12 WIB
Pelaku usaha di Riau diminta tangguhkan dulu naker dari luar
Seorang warga mengikuti tes cepat (rapid test) COVID-19 di Puskesmas Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (2/4/2020). Seluruh Puskesmas di Pekanbaru menggelar rapid test serentak yang diprioritaskan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), karena jumlah jumlah ODP di Provinsi Riau meningkat drastis hingga lebih dari 20.000 seiring kepulangan TKI dari Malaysia. ANTARA FOTO/FB Anggoro/hp.

Imbauan menghentikan memasukkan tenaga kerja dari luar provinsi Riau harus ditaati karena penambahan kasus positif COVID-19 di Riau baru-baru ini, yang merupakan klaster baru impor dari provinsi lain

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar meminta perusahaan yang beroperasi di Provinsi Riau berhenti mendatangkan tenaga kerja (naker) asal luar provinsi  untuk sementara, apalagi dari daerah zona merah positif COVID-19, karena berpotensi menularkan virus corona jenis baru penyebab COVID-19 itu ke daerah ini.

"Imbauan menghentikan memasukkan tenaga kerja dari luar provinsi Riau harus ditaati karena penambahan kasus positif COVID-19 di Riau baru-baru ini, yang merupakan klaster baru impor dari provinsi lain," katanya di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, kasus positif COVID-19 di Riau bertambah karena pekerja yang datang dari luar terkait suatu perusahaan yang beroperasi di Riau membutuhkan tenaga kerja dari luar daerah.

Untuk.kasus ini, dirinya sudah mengontak pimpinan perusahaan terkait untuk sementara tidak usah mengambil tenaga kerja dari luar, dan memberdayakan saja tenaga kerja dari Riau .

Ia menjelaskan penambahan kasus di Riau banyak dari klaster baru daerah luar Provinsi Riau sehingga sejumlah perusahaan di daerah ini yang meminta izin akan mendatangkan tenaga kerja dari luar harus ditangguhkan dulu.

"Kemarin ada laporan perusahaan beroperasi di Dumai dan Siak minta izin mendatangkan tenaga kerja dari luar seperti di Dumai. Hentikan dulu, sebaiknya utamakan penerimaan tenaga kerja untuk orang Riau dulu, jangan dari luar daerah, apalagi dari daerah zona merah," katanya.

"Syukur karena perusahaan sudah mau mengikuti arahan kita, karena pekerja dari luar itu yang menyebabkan klaster baru di Riau," demikian Syamsuar.

Baca juga: Bertambah 23, termasuk seorang nakes, positif COVID-19 Riau naik 310

Baca juga: Riau miliki 10 klaster penularan COVID-19

Baca juga: Disnaker pastikan tenaga kerja asing di Riau bebas virus corona

Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020