• Beranda
  • Berita
  • Bahlil akan terus kejar investor realisasikan investasinya

Bahlil akan terus kejar investor realisasikan investasinya

22 Juli 2020 16:42 WIB
Bahlil akan terus kejar investor realisasikan investasinya
Tangkapan layar - Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi triwulan II 2020. ANTARA/Ade Irma Junida/am.

Teman investor yang bawa modal, bawa teknologi, izinnya kita bantu

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku akan terus mengejar investor untuk segera merealisasikan investasinya, agar tidak hanya sekadar menyampaikan komitmen investasi mereka.

Dalam paparan realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu, Bahlil mengatakan BKPM akan fokus membantu investor mengurus perizinan asalkan mereka benar-benar serius menanamkan modal di Indonesia.

"Teman investor yang bawa modal, bawa teknologi, izinnya kita bantu. Contoh kita bikin di Kawasan Industri Batang. Itu kita buat tanahnya murah, izinnya cepat," katanya.

Dengan strategi seperti itu, ada tujuh perusahaan yang memastikan diri untuk merelokasi investasi mereka masuk ke Indonesia.

"Itu izinnya dari kabupaten, provinsi, sampai pusat dibantu teman-teman BKPM," katanya.

Salah satu dari tujuh perusahaan yang merelokasi investasi dari China, yakni Meiloon, telah merealisasikan investasi dan memulai pembangunan pabrik barunya di Subang, Jawa Barat.

Bahlil menuturkan strategi lain yang juga dilakukan BKPM untuk mendorong realisasi investasi yakni dengan proaktif mengejar investor dan selalu berkomunikasi untuk mengetahui hambatan yang mereka hadapi. BKPM telah membentuk tim khusus untuk mengurus hal tersebut.

"Yang sudah menyampaikan prospek dan minatnya, tim nawar mengikuti setiap hari. Mendengarkan apa masalah mereka (investor). Jadi kita proaktif. Kalau dulu investor cari pemerintah dan diputar-putar, sekarang kita balik. Kita kejar investor. Yang penting investornya jangan lari-lari," katanya.

Bahlil menambahkan sebagai mantan pengusaha, ia pun mengakui investor membutuhkan kepastian hukum. Masalah tenaga kerja hingga pungutan liar juga jadi perhatian investor dalam merealisasikan investasinya.

"Ini harus kerja sama kita semua. Saya pikir mereka (investor) juga akan welcome masuk Indonesia kalau semua sadar bahwa kita butuh investasi," katanya.

Baca juga: BKPM tidak akan revisi lagi target realisasi investasi 2020
Baca juga: Meski resesi, BKPM: Singapura masih posisi teratas investasi di RI
Baca juga: Terdampak COVID, realisasi investasi triwulan II-2020 turun 4,3 persen

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020