Sebagai duta, dia diharapkan dapat mendorong kemajuan industri modifikasi untuk berjaya di negeri sendiri serta mampu melebarkan sayap ke kancah internasional.
“Saya melihat industri modifikasi Indonesia saat ini berkembang pesat yang dilakukan anak-anak muda kita. Saya mendukung kegiatan, kreativitas, dan inovasi anak-anak muda ini untuk membangun industri otomotif, khususnya modifikasi. Karena itu, saya menyambut baik permintaan NMAA untuk menjadi Ambassador Modifikasi Indonesia,” ujar dia, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (22/7/2021).
Baca juga: Ketua MPR dorong kaum muda majukan perekonomian Indonesia
Ia menuturkan, banyaknya penduduk usia muda merupakan kunci utama Indonesia menjadi pemain utama dalam kancah usaha modifikasi otomotif dunia. Indonesia memiliki sekitar 64 juta penduduk berusia 16-30 tahun, dari total populasi 269,6 juta jiwa.
"Industri modifikasi sebagaimana di negara-negara maju, berpotensi menjadi penggerak roda perekonomian nasional sebagai bagian dari ranah ekonomi kreatif. Karenanya, anak-anak muda harus kreatif untuk menggairahkan industri modifikasi nasional," kata dia.
Baca juga: Ketua MPR dorong akuntabilitas soal dana talangan utang BUMN
Tokoh di Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia itu berharap pemerintah juga mendukung perkembangan industri modifikasi otomotif. Pemerintah bisa memfasilitasi dengan membuat sejumlah regulasi yang memadai.
"Jika didukung regulasi yang jelas dari pemerintah akan menjadi pemacu anak-anak muda untuk menghasilkan kendaraan modifikasi yang memenuhi standar keselamatan pemerintah. Kendaraan hasil modifikasi tersebut juga bisa memiliki dokumen resmi serta menjadi bagian dunia otomotif yang bernilai jual,” kata dia.
Pendiri NMAA, Andre Mulyadi, mengaku mendapat kehormatan besar ketika Soesatyo bersedia menjadi Duta Modifikasi Indonesia. Ia yakin Soesatyo bisa menjadi pemersatu seluruh pelaku modifikasi Indonesia, dengan kesamaan visi dan misi dalam memajukan industri otomotif di Indonesia.
Baca juga: Bamsoet ajak kaum milenial bumikan Pancasila dalam keseharian
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020