Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia untuk mendukung pembangunan kawasan industri terpadu (KIT) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, karena nantinya akan menyerap banyak tenaga kerja.Dengan adanya KIT Batang pasti daya serap tenaga kerja akan banyak, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan penghasilan. Nah, di situ harus berkesinambungan dengan perlindungan yang menjadi hak para pekerja
Dewan Pengawas BP Jamsostek Aditya Warman di Batang, Rabu, mengatakan bahwa kerja sama tersebut dalam rangka percepatan perluasan pekerja yang harus terlindungi serta menjaga kesejahteraan pekerja.
"Dengan adanya KIT Batang pasti daya serap tenaga kerja akan banyak, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan penghasilan. Nah, di situ harus berkesinambungan dengan perlindungan yang menjadi hak para pekerja," katanya.
Aditya mengatakan Apindo sebagai lembaga pengusaha juga bisa sejalan memahami hak pekerja dengan memberikan jaminan sosial.
BP Jamsostek, kata dia, mencatat sudah ada 53 juta pekerja baik dari sektor pekerja informal maupun formal.
"Secara nasional, kita menargetkan 65 persen dari sektor formal dan 16 persen dari sektor informal," kata Aditya.
Deputi Direktur BP Jamsostek Jateng-DIY Suwilwan Rachmat mengatakan dengan adanya KIT Batang akan menjadi tantangan bagi BP Jamsostek untuk mendapatkan kepesertaan dari sektor formal maupun informal di masyarakat sekitar KIT Batang.
"Tentunya dengan beroperasinya KIT Batang menjadi tantangan bagi kami, dengan target 100 persen dari semua pekerja baik formal maupun informal yang bekerja di KIT Batang," katanya.
Baca juga: Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Klaim peserta capai Rp11,9 triliun
Baca juga: BP Jamsostek kaji formula sebagai stimulus antisipasi dampak COVID-19
Baca juga: BPJAMSOSTEK gandeng syahbandar lindungi pekerja kemaritiman
Pewarta: Kutnadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020