• Beranda
  • Berita
  • Gerombolan pemerkosa anak di bawah umur ditangkap

Gerombolan pemerkosa anak di bawah umur ditangkap

23 Juli 2020 12:40 WIB
Gerombolan pemerkosa anak di bawah umur ditangkap
Ilustrasi kejahatan. ANTARA
Jajaran Polres Cianjur, Jawa Barat, menangkap tujuh remaja pelaku pemerkosaan terhadap anak di bawah umur warga Kecamatan Agrabinta, Cianjur, yang melakukan kejahatan itu dengan cara mencekoki korban dengan minuman beralkohol hingga korban harus dirawat intensif di puskesmas setempat.

Kepala Polsek Agrabinta, AKP Ipid A Saputra, saat dihubungi Kamis, mengatakan, kasus pemerkosaan terhadap MC (15) itu berawal dari laporan orangtuanya yang mendapati anaknya tidak sadarkan diri dan muntah darah setelah diantarkan beberapa orang warga.

Baca juga: WCC: Kasus perkosaan anak di Lampung Timur harus jadi pelajaran

"Pihak keluarga mendapat informasi dari korban dicekoki minuman keras dan obat terlarang, hingga diperkosa secara bergantian tujuh pelaku. Atas dasar tersebut pihak keluarga melaporkan hal tersebut ke Markas Polsek Agrabinta. Kami langsung menyebar anggota untuk menangkap pelaku yang sebagian besar masih di bawah umur," katanya.

Tidak membutuhkan waktu lama, ketujuh pelaku berinisial DD, SP, ABD, DN, KP, YD, dan RN ditangkap Satreskrim Polsek Agrabinta di rumah orangtuanya masing-masing tanpa perlawanan. Ketujuh remaja itu langsung digelandang ke Markas Polsek Agrabinta untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.

Baca juga: Polres Sampang tangkap pemerkosa gadis di bawah umur

Berdasarkan keterangan di hadapan petugas, MC pertama kali dijemput SP di rumahnya dan langsung diajak ke warung di pinggir pantai, di mana komplotan pelaku lain sudah menunggu. MC dicekoki minuman keras dan dipaksa meminum obat terlarang dosis tinggi, hingga dia tidak sadarkan diri.

"Saat itulah korban disetubuhi secara bergiliran dan ditinggalkan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Korban yang ditemukan warga sekitar, membawanya pulang ke rumah orangtuanya. MC sempat muntah darah dan dirawat di Puskesmas Agrabinta," kata Saputra.

Dari kasus itu, dia mengimbau, "Perhatian dan pengawasan orangtua harus ditingkatkan agar anak tidak salah pergaulan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan."

Baca juga: Seorang gadis Badui menjadi korban pembunuhan

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020