• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Waspadai potensi rob di pesisir selatan Jabar-Yogyakarta

BMKG: Waspadai potensi rob di pesisir selatan Jabar-Yogyakarta

23 Juli 2020 15:38 WIB
BMKG: Waspadai potensi rob di pesisir selatan Jabar-Yogyakarta
Dokumentasi - Warga memindahkan perabot rumah yang terendam banjir rob di Kelurahan Tegal Kamulyan, Cilacap Selatan, Cilacap, Jateng, Kamis (9/6/2016). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/ama/aa.

gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-Yogyakarta diprakirakan sangat tinggi

Masyarakat di pesisir selatan Jawa Barat hingga Yogyakarta diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya rob atau banjir air pasang yang berpotensi terjadi akhir pekan ini, kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan.

"Potensi rob tersebut dapat terjadi karena pasang maksimum pada hari Jumat (24/7) diprakirakan mencapai 2 meter dan Sabtu (25/7) mencapai 1,9 meter, sedangkan gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-Yogyakarta diprakirakan sangat tinggi," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Kamis.

Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar-Yogyakarta diprakirakan mencapai 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar-Yogyakarta yang berlaku mulai hari Kamis (23/7), pukul 19.00 WIB, hingga Sabtu (25/7), pukul 19.00 WIB.

"Kami akan informasikan kepada masyarakat jika ada perkembangan lebih lanjut," katanya.

Lebih lanjut, Rendi mengatakan pasang maksimum di perairan selatan Cilacap pada hari Jumat (24/7) diprakirakan akan berlangsung pada pukul 11.00 WIB dengan tinggi mencapai 2 meter, sedangkan pada hari Sabtu (25/7) diprakirakan akan berlangsung pada pukul 11.00-12.00 WIB dengan tinggi mencapai 1,9 meter.

Kendati demikian, dia memprakirakan dampak rob yang terjadi pada akhir pekan ini tidak sebesar banjir air pasang yang terjadi pada bulan Mei.

"Saat rob pada bulan Mei, banjirnya sampai masuk ke permukiman. Hal itu terjadi karena selain adanya gelombang tinggi, juga dipengaruhi oleh tekanan rendah yang muncul di belahan bumi selatan," jelasnya. 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020