Dior di tangan Direktur Kreatifnya, Maria Gracia Chiuri, pada Rabu (22/7) malam meluncurkan koleksi Cruise 2021 di Piazza del Duomo di kota Lecce, Italia.Ini bukan sekadar pagelaran busana biasa, namun ini adalah sebuah pertunjukkan seni yang nyata
"Pertunjukan ini digelar di kota Lecce yang bersejarah, menghadirkan interpretasi dari surat cinta liris atas pengabdian dan keindahan wanita," tulis Dior dalam unggahan di laman media sosial Instagramnya pada Kamis.
Baca juga: Dior berencana gelar pagelaran busana "semi" digital
Baca juga: Dior luncurkan skuter, kolaborasi dengan Vespa
Dalam unggahan itu, Dior menyebutkan bahwa Chiuri terinspirasi oleh keindahan alam, sejarah, budaya dan kerajinan di Puglia, wilayah selatan Italia, di mana pertunjukan itu baru saja diadakan. Puglia juga disebutkan memiliki kedekatan tersendiri di hati Chiuri, karena di kota itu keluarga Chiuri tinggal.
Panggung peragaan busana yang dibangun selama 12 hari itu tampak megah dengan warna warni 30.000 lampu LED seberat 60 ton. Akan tetapi para model memperagakan koleksi terbaru Dior hanya dalam waktu kurang dari tiga menit.
Dior Chief Executive Officer Pietro Beccari memperkirakan pagelaran busana ini mengerahkan lebih dari 1.000 tenaga profesional termasuk penenun, seniman, musisi, pembuat film, tukang kayu, dan tukang listrik, belum lagi model, fotografer, penata rambut, penata rias, dan produser acara.
"Ini bukan sekadar pagelaran busana biasa, namun ini adalah sebuah pertunjukkan seni yang nyata," ujar Beccari dalam sebuah pernyataan.
Satu-satunya hal yang hilang adalah penonton serta tamu undangan karena mereka tidak hadir secara langsung di Piazza del Duomo.
Para pecandu Dior di seluruh dunia dapat menikmati pagelaran busana tersebut melalui layanan video streaming, mengingat adanya aturan untuk menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Para model memperagakan busana berupa aneka gaun dengan sulaman tradisional Italia, rok dengan pinggang tinggi (high waist) serta ikat kepala.
Koleksi Dior kali ini menandai sedikit perubahan Dior oleh standar Chiuri. Chiuri membuat teknik pewarnaan kain celup buatan tangan (tie dye) yang menjadi ciri khasnya.
Gaya khas Dior yang glamor berpadu dengan cara berbusana perempuan desa di Italia, namun tidak menghilangkan nuansa mewah adibusana Prancis.
Jaket khas Dior ditampilkan dalam rami dengan pola geometri warna-warni, ikat pinggang lebar berbahan kulit, membentuk pinggang para model seperti jam pasir.
Ada nuansa kostum pada gaun dengan celemek yang terbuat dari kain bermotif geometris. Secara tradisional gaun model ini digunakan oleh para perempuan desa di Italia untuk bekerja di rumah. Kemudian ada kombinasi celana pendek motif garis dengan jaket.
Adapula gaun-gaun malam dengan teknik yang rumit khas Dior, ditampilkan dengan cara yang sederhana. Gaun berbahan tulle tipis dengan bordiran bunga gandum, serta blus rajut hitam yang dipadu dengan rok petani berlipit.
Baca juga: Dior buat versi miniatur koleksi adibusana Autumn/Winter2020
Baca juga: Dior akan gelar fashion show tanpa penonton barisan depan
Baca juga: Sepatu kolaborasi Dior dengan Air Jordan diluncurkan
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020