Bank BNI mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyinergikan nelayan dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor perikanan dengan platform digital karena sektor ini memiliki potensi besar mendorong perekonomian pada masa pandemi COVID-19.Untuk lebih memudahkan para pelaku UMKM mendapatkan permodalan, kami hadirkan aplikasi BNI MOVE
"Untuk lebih memudahkan para pelaku UMKM mendapatkan permodalan, kami hadirkan aplikasi BNI MOVE atau Mobile Innovation for SME Ecosystem," kata Direktur Utama BNI Herry Sidharta di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: BNI-Kejaksaan Agung teken enam kerja sama penguatan kapasitas
Aplikasi ini, kata dia, menjadi harapan baru bagi para pelaku UMKM termasuk yang di pelosok agar tetap bertahan di tengah pandemi.
Menurut dia, potensi yang besar membuat bank BUMN ini fokus menggarap sektor perikanan dalam penyaluran pembiayaan termasuk kredit usaha rakyat (KUR).
BNI juga sebelumnya sudah menggarap subsektor kelautan dan perikanan bidang pengolahan, penangkapan, budi daya, dan garam rakyat.
Menurut Herry, hingga 30 Juni 2020, portofolio BNI di sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp16,73 triliun dengan memberdayakan 16.613 UMKM.
Digitalisasi dan pola klasterisasi, kata dia, menjadikan pembiayaan yang disalurkan BNI terjaga kualitasnya.
Baca juga: BNI catat KPR kuartal II 2020 tumbuh 5,6 persen
Selain memberikan solusi pembiayaan, Herry menambahkan BNI turut aktif dalam mendukung program KKP melalui kerja sama dengan perusahaan rintisan seperti Aruna, FishON, dan FisTx.
Melalui kerja sama ini diharapkan nelayan, petambak, dan pelaku UMKM di sektor kelautan dan perikanan lainnya dapat mengakses pasar dengan hasil yang terstandarisasi serta dapat memenuhi segala kebutuhan usahanya dari ekosistem nelayan yang dibentuk.
"Kerja sama ini mempermudah pencatatan aktivitas usaha nelayan yang dapat menjadi nilai tambah dalam proses pengajuan pembiayaan. Sekaligus mempermudah nelayan dalam mengakses layanan perbankan secara digital," ujarnya.
Nelayan, kata Herry, tidak perlu lagi khawatir kesulitan mencari ikan, membeli kebutuhan melaut, dan menjual hasil tangkapan karena seluruh kegiatan dilakukan melalui ekosistem digital dengan lebih dari 6.200 UMKM di sektor ini akan bergabung dalam ekosistem.
Tak hanya itu, BNI juga berkomitmen mendukung program #PasarLautIndonesia yang bertujuan meningkatkan perhatian publik terhadap jenis produk perikanan dan olahan.
Mereka nantinya diharapkan bisa memperkenalkan produknya serta memperluas akses pasar melalui kerja sama dengan e-commerce, hingga akhirnya mewujudkan mimpinya menggapai pasar ekspor.
Herry berharap sinergi yang dilakukan pemerintah, BNI, e-commerce, dan stakeholder kelautan dan perikanan bisa menjadi penopang program-program yang digulirkan Menteri KKP Edhy Prabowo untuk meningkatkan produktivitas nelayan untuk kesejahteraan.
"Kami akan tetap terus menyukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap nelayan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera," katanya.
Sementara itu, Menteri KKP Edhy Prabowo menilai fasilitas KUR efektif untuk menggerakkan perekonomian masyarakat meski selama ini KUR belum terserap maksimal untuk membangun sektor kelautan dan perikanan.
Serapan KUR, kata dia, baru mencapai Rp76,21 triliun dari pagu yang disiapkan sebesar Rp190 triliun pada 2020.
Menteri Edhy menyiapkan kemudahan dan perizinan agar para pelaku usaha bisa dan berani memanfaatkan KUR yang memiliki bunga sebesar enam persen.
"KKP akan melakukan langkah terobosan, kita memberikan penguatan kepada pelaku usaha," ujar Edhy.
Baca juga: Bank BNI genjot realisasi KUR peternakan sapi di Kupang
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020