Kepala Dinkes Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan empat kasus baru pasien COVID-19 ini diantaranya menimpa laki-laki berusia 59 tahun warga Kapanewon/Kecamatan Gedangsari yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.
Selanjutnya, dua tenaga kesehatan (nakes), yakni perempuan berusia 56 tahun warga asal Kapanewon Karangmojo dan laki-laki umur 47 tahun warga Kapanewon Paliyan.
“Satu kasus lagi dialami perempuan berusia 37 tahun warga Kapanewon Panggang dengan riwayat pernah kontak dengan pendatang dari Surabaya,” kata Dewi.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Gunung Kidul bertambah 10 orang
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Gunung Kidul bertambah dua orang
Selain bertambah empat kasus baru, kata Dewi, hari ini juga dilaporkan terdapat satu penambahan kasus warga meninggal dunia dengan status positif COVID-19.
Total dua kasus meninggal dunia di Gunung Kidul. Dengan demikian hingga hari ini total kasus COVID di Gunung Kidul 94 kejadian.
Adapun yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 59 pasien. “Kasus dalam perawatan hingga hari ini ada 33 pasien,” katanya.
Terkait, salah satu nakes yang dinyatakan positif hari ini, sehari sebelumnya sempat mengikuti upacara kenduri di lingkup rukun tetangga pada kegiatan tradisi rasulan, Dewi Irawaty menyatakan kekhawatiran. Kerumunan yang terjadi sangat berisiko terjadinya penularan.
"Kami di lapangan tentu sudah melakukan penelusuran (tracing) sesuai prosedur. Kami sudah membahas dan menggodok pembentukan Tim Penegak Kedisiplinan dan Perbup tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) aktivitas masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengaku akan menjadikan kasus nakes positif ikut dalam kenduri sebagai dasar penentuan kebijakan ke depan. “Saya akan koordinasi dengan pejabat terkait,” kata Immawan.
Ia juga mengimbau kepada seluruh warga Gunung Kidul dan seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemkab Gunung Kidul, termasuk anggota DPRD Gunung Kidul untuk sementara waktu tidak berpergian ke luar DIY terlebih dahulu. Hal ini mengingat penyebaran COVID-19 berbeda pada gelombang pertama.
"Pesan moral saya sampaikan kepada siapapun untuk bersama menyadari ada situasi baru yang cukup berbeda dengan situasi kemarin-kemarin. Soal kebijakan akan kami bahas dalam rapat dan hasilnya kami laporkan bupati," katanya.*
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Gunung Kidul bertambah dua kasus
Baca juga: Tambah lima kasus, positif COVUD-19 di Gunung Kidul-DIY naik 74 orang
Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020