Dalam pernyataan yang dimuat di akun resmi WeChat di China, HSBC mengatakan tidak berpartisipasi dalam keputusan Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyelidiki Huawei.
"Konteks perkembangan insiden Huawei secara jelas menunjukkan bahwa penyelidikan AS terhadap Huawei tidak dipicu oleh HSBC," kata bank tersebut, dikutip dari Reuters.
"HSBC tidak punya maksud jahat terhadap Huawei, maupun 'menjebak' Huawei," kata HSBC.
HSBC juga mengatakan kapasitas mereka adalah memberikan informasi faktual kepada Departemen Kehakiman AS, tidak membuat-buat atau menyembunyikan fakta.
"Atau mendistorsi fakta atau membahayakan pelanggan demi kepentingan kami," kata HSBC.
Media China, People's Daily menuliskan HSBC mengetahui bisnis Huawei di Iran dan "mengatur jebakan" untuk Huawei sejak 2012. Media lainnya, termasuk China Global Television Network, juga menuduh hal yang sama pada HSBC.
Media menulis HSBC menjadi kaki tangan AS dan berbohong soal Huawei, sampai berujung pada CFO Huawei, Meng Wanzhou ditangkap.
Meng ditangkap di Bandara Internasional Vancoucer, Kanad, pada Desember 2018 atas perintah AS.
Dia dituduh melakukan penipuan bank dengan memberikan informasi palsu tentang hubungan Huawei dengan perusahaan di Iran. HSBC kemudian terancam denda dan penalti karena melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Meng saat ini menghadapi ekstradisi ke AS, dia ditahan di Vancouver sejak ditangkap. Meng menyatakan dia tidak bersalah.
Baca juga: Pengacara ajukan penundaan ekstradisi bos Huawei Meng Wanzhou
Baca juga: Inggris minta Jepang bangun jaringan 5G sebagai alternatif Huawei
Baca juga: AS batasi visa pegawai Huawei karena diduga terlibat pelanggaran HAM
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020