Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, mengatakan seluruh pembangunan laboratorium polymerase chain reaction (lab PCR) dan pelaksanaan uji klinis antivirus Covid-19 akan dikawal prajurit TNI AD sampai selesai.Pembangunan lab PCR gelombang pertama telah memasuki tahap akhir
Ia menyatakan pembangunan lab PCR gelombang pertama telah memasuki tahap akhir, yaitu menunggu pengiriman sejumlah 20 RNA dan alat PCR dari mitra terkait.
"Percepatan pengiriman 20 ekstraksi ribonucleic acid (RNA alias asam ribonukleat) dan PCR akan segera dilakukan oleh mitra untuk didistribusikan ke 68 rumah sakit TNI AD," ujarnya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Di dalam sel makhluk hidup, asam ribonukleat adalah molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen. RNA dan DNA adalah asam nukleat, dan, bersama dengan protein dan karbohidrat, merupakan empat makromolekul utama yang penting untuk semua bentuk kehidupan yang diketahui.
Asam ribonukleat bisa ditemukan di beberapa bagian sel, mulai dari nukleus atau inti sel, sitoplasma atau bagian sel yang terbungkus membran atau lapisan sel, maupun bisa ditemukan di ribosom atau butiran sel.
Jumlah pengiriman ke-20 ekstraksi asam ribonukleat itu juga akan dikoordinasikan dengan Wakil Kepala Pusat Kesehatan TNI AD, Brigadir Jenderal dr TNI Agung Hermawanto, agar dapat dilebihkan untuk digunakan pada pembangunan lab PCR gelombang kedua.
Berdasarkan laporan Asisten Logistik Kepala Staf TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Jani Iswanto, kepada Perkasa dalam video telekonferensi berkala di Pusat Komando dan Pengendalian TNI AD yang dipublikasikan di akun YouTube TNI AD, Sabtu (25/7) lalu, penandatanganan kontrak pengadaan lab PCR gelombang pertama terus diproses kelengkapan kebutuhan administrasinya.
“Jadi rencana penandatanganan kontrak belum bisa dilaksanakan minggu ini, karena masih melengkapi administrasi," kata Iswanto. "Ya oke," kata Perkasa merespons laporan tersebut.
Pada video telekonferensi itu, dia juga mendapatkan laporan terkait pelaksanaan uji klinis anti Covid-19 oleh Universitas Airlangga, Badan Intelijen Negara, dan TNI AD.
Menurut Kepala Kesehatan Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Kolonel CKM dr Purwo Setyanto, uji klinis antivirus COVID-19 telah sampai pada tahap pemberian kombinasi obat untuk 636 siswa Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD Bandung yang dijadikan sampel uji klinis.
Baca juga: Kasad: Sudah 62 persen siswa Secapa AD sembuh COVID-19
Mereka yang dijadikan sampel uji klinis tersebut, kata Purwo, akan terus dimonitor perkembangan kesehatannya.
Kesehatan Kodam III/Siliwangi juga akan memantau apabila terjadi reaksi efek samping antivirus tersebut, misalnya timbul gejala COVID-19 lagi, seperti panas, batuk, atau sesak, dan lain-lain.
"Mereka sudah dilakukan tes usap sesuai dengan jadwal mereka, yaitu hari pertama, hari ketiga, dan hari ketujuh. Sudah dapat supervisi dari RSPAD dan Puskesad," kata Purwo.
Seluruh hasil tes usap itu akan dikirimkan ke laboratorium milik BIN di Jakarta. Sesuai arahan Perkasa, pengecekan hasil tes usap harus betul-betul teliti, agar hasilnya tidak tertukar.
”Mas Purwo, hasil swab harus diperhatikan benar-benar agar tidak tertukar, benar-benar harus teliti agar hasilnya sesuai dengan rencana," ujar Perkasa.
Baca juga: Kasad: 618 siswa Secapa AD sembuh dari COVID-19
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020