Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Indonesia untuk dapat mengikuti langkah yang diambil oleh Jerman dan Taiwan dalam mengatasi pandemi COVID-19.Jerman, Taiwan, dan Rusia, dikategorikan sebagai negara yang cepat pulih dari keadaan ini
“Jerman, Taiwan, dan Rusia, dikategorikan sebagai negara yang cepat pulih dari keadaan ini,” kata Luhut Pandjaitan dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kemitraan Penempatan Uang Negara dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Senin.
Luhut Pandjaitan menyatakan ketiga negara tersebut sangat kompak dan mengedepankan sinergitas dalam menangani dampak pandemi COVID-19 sehingga pemulihan dapat dilakukan secara cepat.
Baca juga: Presiden Jokowi: Penyerapan anggaran COVID belum optimal
“Ada analisa bahwa Jerman yang paling cepat menangani COVID-19. Ini dengan alasan bahwa mereka melakukan sinergi dengan sangat padu,” ujar Luhut .
Oleh sebab itu Luhut mengimbau agar pemerintah dan masyarakat Indonesia dapat bersatu dan kompak dalam menyelesaikan pandemi COVID-19.
“Kita harap semuanya agar kompak padu terintegrasi menyelesaikan masalah ini,” ujar Luhut.
Baca juga: Ketua MPR ingatkan Pemda lebih hati-hati longgarkan pembatasan sosial
Baca juga: Erick Thohir: Penanganan COVID dan pemulihan ekonomi harus beriringan
Menurutnya, masa krisis seperti saat ini bukan waktunya untuk menjadi yang terbaik dan menyalahkan satu dengan lainnya namun justru saling melengkapi.
“Tidak boleh ada salah menyalahkan kalau ada kekurangan dari satu tempat dari teman kita saling memperbaiki. Tidak dalam satu suasana untuk paling baik dalam konteks ini,” tegas Luhut Pandjaitan.
Meski demikian Luhut mengatakan berbagai program pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional sudah lebih bagus.
“Saya harap dengan program ini bisa membuat Indonesia lebih bagus. Saya yakin bisa dilakukan sebab teamwork kita semakin lama semakin baik,” ujar Luhut Pandjaitan.
Baca juga: Erick Thohir paparkan langkah Tim Pemulihan Ekonomi-Penanganan COVID
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020