"Agar tidak timbul korban lagi, tadi kami pasang satu perangkap bersama perangkat desa, masyarakat, Babinsa, dan polisi," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bengkulu Mariska Tarantona di Kota Bengkulu, Senin.
Pemasangan perangkap dilakukan setelah petugas menemukan jejak harimau di sekitar lokasi penemuan bangkai kambing. Perangkap harimau dipasang di area perkebunan warga di Desa Tanjung Kuaw, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, tempat bangkai kambing warga ditemukan.
Bangkai-bangkai kambing yang diduga diserang harimau ditemukan di area sekitar delapan kilometer dari Kawasan Taman Buru Semidang Bukit Kabu, yang dikenal sebagai daerah jelajah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Menurut Mariska, lokasi penemuan bangka-bangkai kambing milik warga tidak berbatasan langsung dengan kawasan hutan namun berjarak sekitar satu kilometer dari kawasan padat penduduk.
"Artinya harimau itu memang sudah keluar cukup jauh dari daerah jelajahnya," kata Mariska.
Pada Jumat (24/7), 11 dari 20 kambing milik Khairil ditemukan mati dengan luka gigitan pada bagian leher. Khairil kemudian melapor ke kepala desa, yang menyampaikan laporan tersebut ke petugas BKSDA.
Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno meminta warga desa berhati-hati setelah penemuan 11 bangkai kambing yang diduga diserang harimau.
Baca juga:
BBKSDA Riau pasang dua perangkap harimau di Desa Tenggayun
KLHK berikan 47 penghargaan terkait penanganan konflik harimau di Riau
Pewarta: Carminanda
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020