Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menekankan pemulihan ekonomi nasional sangat tergantung pada penanganan COVID-19 dan aktivitas ekonomi semester II.Untuk pemulihan kita sendiri sangat tergantung dengan penanganan COVID-19 dan semester II
"Untuk pemulihan kita sendiri sangat tergantung dengan penanganan COVID-19 dan semester II," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan apabila penanganan COVID-19 efektif dan berjalan seiring dengan pembukaan aktivitas ekonomi, maka ekonomi bisa pulih pada kuartal III dengan pertumbuhan positif 0,4 persen dan kuartal IV akan akselerasi ke tiga persen.
"Kalau itu terjadi maka ekonomi kita secara keseluruhan tahun akan tetap berada di zona positif," ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Presiden Jokowi: Ekonomi RI diproyeksi pulih tercepat setelah China
Baca juga: Presiden Jokowi: Mesin penggerak ekonomi harus diungkit dari APBN
Dia menyampaikan hal itulah yang sedang ditekankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada jajaran menteri dan pemerintah daerah (pemda), agar semua tetap dalam skenario pemulihan ekonomi.
"Sehingga ekonomi tetap berjalan pada zona positif pada kuartal III pada 0-0,4 persen dan di kuartal IV 2-3 persen, sehingga total perekonomian kita bisa tetap tumbuh positif di 2020 ini," kata Sri Mulyani.
Oleh karena itu Sri Mulyani mengatakan desain APBN 2021 juga cenderung mengacu pada kemungkinan pemulihan ekonomi yang masih dipengaruhi pada kecepatan penanganan COVID-19.
Baca juga: Presiden Jokowi: Asumsi RAPBN 2021 harus optimis tapi tetap realistis
Baca juga: Presiden Jokowi: Kita tidak boleh melupakan agenda besar dan strategis
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020