Dua pengungsi asing di gedung eks Kodim Kalideres, Jakarta Barat terdeteksi positif Covid-19 dari hasil tes usap yang diselenggarakan Puskesmas Kalideres beberapa waktu lalu.Dua pengungsi itu isolasi mandiri di tempat pengungsian
"Iya, dua orang," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathini, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Dua orang positif Covid-19 adalah seorang ibu dan anak berusia enam tahun, dari keluarga yang berbeda.
Kristy mengatakan hasil tersebut didapatkan dari 196 orang pengungsi asing dalam empat sesi tes usap. Tes usap pertama dilaksanakan pada Rabu (22/7).
Baca juga: Puskesmas Kalideres targetkan tes usap bagi 210 pengungsi asing
"196 orang, pemeriksaan 50 orang per hari selama empat hari. Hasil tes usap pertama sudah keluar, dua orang positif. Hasil tes usap lainnya, belum keluar," kata Kristi.
Untuk saat ini, pihak Kesbangpol Jakarta Barat tengah berkoordinasi dengan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) selaku otoritas yang bertanggungjawab menangani pengungsi.
"Dua pengungsi itu isolasi mandiri di tempat pengungsian. Kesbangpol koordinasi dengan UNHCR," kata Kristy.
Sementara itu, salah seorang pengungsi asing, Wahid Ali mengaku khawatir jika dua pengungsi asing positif Covid-19 menularkan virus pada seluruh pengungsi di gedung eks Kodim.
Baca juga: Pengungsi asing di Kalideres sulit terapkan protokol kesehatan
Terlebih, lokasi tersebut belum dilakukan disinfeksi.
"Kami takutnya kalau isolasi di sini justru jadi menularkan ke yang lain," ucap pengungsi asal Afghanistan ini.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020