Perusahaan farmasi PT Phapros Tbk menerapkan sejumlah strategi untuk bisa bertahan dan berkembang di masa pandemi COVID-19, salah satunya fokus ke produk yang menghasilkan marjin besar.melakukan penghematan biaya operasional dengan dengan pendekatan new normal
Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko mengatakan, anak perusahaan PT Kimia Farma (Persero) itu akan menata kembali portofolio produknya.
"Fokus ke produk yang menghasilkan marjin besar sebagai langkah adaptasi terhadap dinamisasi perkembangan industri dan perekonomian dan resourcing bahan baku. Serta melakukan penghematan biaya operasional dengan dengan pendekatan new normal," ujar Hadi dalam paparan publik yang digelar secara daring di Jakarta, Selasa.
Dalam masa pandemi ini, lanjut Hadi, penerapan new normal tidak hanya dalam bekerja tetapi juga dalam portofolio produk.
"Selama ini kami ada 250 produk. Phapros harus mulai memilih portofolio yang bagus dan akan ditingkatkan. Ini terkait dengan penggunaan alat produksi yang dipakai untuk beberapa produk. Kami akan memilih produk-produk yang bisa mendorong kinerja," kata Hadi.
Selain itu, perseroan juga mendukung pencegahan penularan COVID-19 dengan menggenjot produksi multivitamin, hand sanitizer, dan produk lainnya yang sejalan serta penambahan kanal-kanal outlet modern, baik di Phapros sendiri, ataupun di anak perusahaan PT Lucas Djaja Group.
"Strategi lainnya dengan jalan memperkuat sinergi dengan holding dan grup dalam berbagai hal operasional maupun keuangan," ujarnya.
Terkait dengan pendapatan dan laba tahun ini, PT Phapros bertekad mengejar target pertumbuhan dua digit, dibandingkan dengan tahun buku 2019.
"Target revenue dan laba kami tumbuh double digit dibandingkan tahun buku 2019, di atas 10 persen pertumbuhan. Sebagai informasi pasar farmasi Indonesia sendiri berdasarkan data 2019 rata-rata tumbuh 6-7 persen," ujar Hadi.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020