Pemimpin otoritas Hong Kong, Carrie Lam, memperingatkan warganya bahwa wilayah itu berada di ambang gelombang besar wabah virus corona, COVID-19.Kita tengah berada di ambang wabah penularan lokal dalam skala besar, yang mungkin mengarah pada robohnya sistem rumah sakit dan biaya hidup, khususnya bagi para lanjut usia,
“Kita tengah berada di ambang wabah penularan lokal dalam skala besar, yang mungkin mengarah pada robohnya sistem rumah sakit dan biaya hidup, khususnya bagi para lanjut usia,” kata Lam melalui sebuah pernyataan Selasa (28/7) malam.
Lam meminta warganya untuk sebisa mungkin tetap berada di dalam rumah selagi aturan pembatasan baru yang ketat mulai berlaku pada Rabu.
Aturan baru itu melarang perkumpulan lebih dari dua orang dan kegiatan makan di restoran tertutup serta mewajibkan penggunaan masker di tempat-tempat umum.
“Untuk melindungi orang-orang yang kita sayangi, para staf layanan kesehatan, dan Hong Kong itu sendiri, saya meminta anda sekalian untuk mematuhi aturan pembatasan sosial serta sedapat mungkin diam di rumah saja,” kata Lam.
Otoritas Hong Kong juga memperketat aturan mengenai pengujian deteksi COVID-19 dan karantina bagi para kru kapal dan pesawat, dengan dimulainya masa berlaku pada hari yang sama.
Sejumlah aturan baru tersebut akan berlaku, setidaknya, hingga tujuh hari. Otoritas kota mengumumkannya pada Senin (27/7) lalu, usai terjadi lonjakan kasus infeksi penularan lokal selama tiga pekan terakhir.
Pada 28 Juli, Hong Kong mencatatkan sebanyak 106 kasus COVID-19, dengan 98 kasus terjadi secara lokal. Secara akumulatif, kini sekitar 2.880 orang terinfeksi virus tersebut, dan 23 di antaranya meninggal dunia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hong Kong laporkan 106 kasus baru COVID-19, termasuk 98 kasus lokal
Baca juga: Hong Kong larang perkumpulan lebih dari dua orang
Pewarta: Suwanti
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020