Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Boy Rafli Amar mengatakan pembinaan terhadap para narapidana terorisme (napiter) perlu dilakukan secara optimal dan bersinergi dengan berbagai pihak.
Hal ini agar para napiter yang telah menjadi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lembaga permasyarakatan (lapas) tersebut nantinya dapat kembali ke tengah-tengah masyarakat dan tidak mengulangi perbuatannya kembali, demikian disampaikan Boy Rafli dalam keterangan pers yang diterima Rabu.
Kepala BNPT sebelumnya melakukan kunjungan ke tiga Lapas yang berada di Pulau Nusakambangan, Cilacap, yaitu Lapas Permisan, Lapas Pasir Putih dan Lapas Besi pada Selasa (28/7).
Baca juga: Kepala BNPT: Penanggulangan terorisme perlu sinergisitas bersama
Kepala BNPT menyampaikan bahwa proses deradikalisasi yang telah dijalankan di Lapas Nusakambangan telah memiliki hasil nyata. Beberapa warga binaan dalam kasus terorisme ini telah menyatakan diri untuk kembali ke NKRI dan juga telah bisa menghafal Pancasila.
“Hal ini adalah hasil nyata yang bagus, yang tentu perlu kami tularkan di lapas-lapas lainnya, terutama mereka-mereka yang terkait dengan kasus terorisme," kata Boy Rafli.
Dia mengatakan pihaknya akan memfasilitasi mereka agar di dalam pelaksanaan masa hukuman yang dijalankan sebagai warga binaan dapat kembali memiliki rasa kecintaan kepada Republik Indonesia.
Alumni Akpol tahun 1988 itu juga menyampaikan bahwa kunjungannya ke Lapas di Nusakambangan itu untuk melakukan evaluasi terhadap program deradikalisasi di dalam lapas yang telah berjalan selama ini.
Dalam kesempatan tersebut mantan Kapolda Banten ini juga berharap agar lapas-lapas yang memiliki warga binaan napiter dapat meraih predikat terbaik, yaitu "wilayah birokrasi bersih dan melayani" (WBBM) untuk mewujudkan program reformasi birokrasi nasional.
Baca juga: BNPT: Sinergitas TNI/Polri diperlukan dalam penanggulangan terorisme
Menurut dia, dengan seluruh elemen lapas yang ada di dalamnya memiliki tekad bersama untuk melakukan penataan organisasi menjadi profesional, akuntabel dan transparan tentunya hal tersebut dapat diwujudkan.
Sebelum melakukan kunjungan ke Lapas di Nusakambangan, pada Senin (27/7/2020) malam Kepala BNPT telah melakukan pertemuan dengan, jajaran Direktur dari Direktorat Jenderal Pemasytarakatan (Ditjen PAS), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Jawa Tengah, Drs. Priyadi, Bc.IP, M.Si dan juga jajaran Kalapas se-Nusakambangan dalam acara Silaturahmi Kepala BNPT dan Kementerian / Lembaga terpadu wilayah Jawa Tengah.
Dalam acara tersebut hadir pula para akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta diantaranya yakni Prof Dr Asep Usman Ismail M Ag, yang selama ini telah menjadi mitra BNPT dalam pelaksanaan program deradikalisasi kepada para warga binaan pemasyarakatan terorisme.
Turut mendampingi Kepala BNPT dalam acara tersebut adalah Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol Budiono Sandi, serta jajaran Direktur dan Kasubdit BNPT.
Baca juga: Boy Rafli: Teroris tidak bisa diidentikkan dari penampilan
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020