"Ada pertanyaan, salah satu kader NasDem maju sebagai calon Wali Kota tapi kemudian kami mengusung Muhammad dengan Sara untuk maju, tentunya karena pertimbangan sangat teknis (berdasarkan hasil kajian)," ujar Ali dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Rabu.
Ali mengungkapkan hasil kajian serta survei yang dilaksanakan Tim Pemenangan Pemilu Partai NasDem melihat pasangan Muhammad-Sara lebih berpeluang menang ketimbang kader partainya sendiri.
"Sehingga dasar itu kami menjatuhkan pilihan kepada pasangan ini," kata dia.
Diketahui, Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai NasDem Tangsel Benyamin Davnie ingin maju sebagai peserta Pilkada Tangsel dari Partai NasDem.
Namun, pada Rabu (29/7), secara resmi NasDem menyerahkan rekomendasinya untuk pasangan Muhammad-Sara dalam pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan di Pilkada Tangsel 2020.
Ali mendengar Benyamin tidak apa-apa dengan keputusan DPP Partai NasDem itu.
"Tidak apa-apa, kan hak mengusung itu ada di DPP. Tentunya NasDem ini dilahirkan bukan hanya untuk kepentingan NasDem sendiri, tapi lebih penting kami mengedepankan harapan masyarakat," kata Ali.
Turut hadir dalam penyerahan rekomendasi itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade.
Muhammad diketahui merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Tangerang Selatan.
Sementara itu, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo merupakan kader Partai Gerindra yang juga eks-anggota DPR.
Baca juga: Ma'ruf Amin tanggapi pencalonan putrinya di Pilkada Kota Tangsel
Baca juga: PSI selenggarakan konvensi jaring kandidat cawalkot Tangsel
Baca juga: Prabowo restui Muhammad-Sara maju Pilkada Tangsel
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020