"Dalam sambutannya dihadapan seluruh prajurit TNI AD dan masyarakat ia menyampaikan rasa terima kasihnya karena sudah manunggal bersama-sama membangun salah satu sekolah di desa ini," katanya.
Ia menjelaskan, pelaksanaan TMMD ke-108 di kabupaten itu dilaksanakan sejak awal Juli 2020, dengan targetnya memang diselesaikan selama satu bulan dengan tidak hanya menerjunkan personel TNI yang berjumlah 105 orang tetapi juga melibatkan masyarakat di desa itu.
Baca juga: TMMD di Tapanuli Tengah tumbuhkan perekonomian daerah terpencil
Ia menjelaskan, pelaksanaan TMMD ke-108 itu dilakukan dengan dua sasaran. Yakni sasaran fisik serta sasaran nonfisik yang semuanya bertujuan untuk mensejaterahkan rakyat.
Untuk sasaran fisik pada TMMD kali ini meliputi pembangunan gedung permanen SMPN 6 Satu Atap (Satap) berukuran 8,75 x 24 meter, membangun ruang guru bersama tiga unit kloset.
Baca juga: TMMD wujudkan masyarakat produktif-aman dari COVID-19
"Kemudian juga membangun rumah pastori Gereja Immanuel serta merehab gedung Gereja Pentakosta," kata dia.
Sementara untuk kegiatan nonfisik meliputi penyuluhan teknologi tepat guna, wawasan kebangsaan, kesadaran hukum, keluarga berencana, HIV dan AIDS, serta kesehatan terutama yang terkait dengan antisipasi penyebaran Covid-19.
Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah daerah Kabupaten Kupang yang selalu mendukung kegiatan TNI selama penyelenggaraan TMMD di daerah itu dengan ikut membantu mengalokasi dana APBD.
Baca juga: Satgas TMMD-warga bangun gorong-gorong di perbatasan RI-Malaysia
"Pemerintah daerah juga selama ini selalu membantu kami sehingga pelaksanaan TMMD berjalan lancar," kata bekas komandan Kodim 1605/Belu itu.
Ia menyatakan, kehadiran TNI saat tak ada perang adalah membantu mensejahterahkan rakyat, karena memang lahirnya TNI itu dari rakyat.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020