Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mendorong pemerintah pusat ikut turun tangan mengembangkan wisata di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena di wilayah tersebut ada Danau Kelimutu yang bisa dijadikan satu paket dengan wisata di Labuan Bajo, yang masih satu pulau di Flores.
"Agar pariwisata di Danau Kelimutu lebih semarak, danau yang terbentuk dari letusan gunung yang terjadi ribuan tahun yang lalu itu dijadikan satu paket dengan wisata di Labuan Bajo, yang masih satu pulau di Flores. Menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata, jadi nanti satu paket dengan Labuan Bajo," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikatakannya setelah dirinya mengunjungi Taman Nasional Danau Tiga Warna Kelimutu, Rabu (29/7).
Baca juga: Kawasan wisata Kelimutu NTT kembali dibuka
Dia menilai untuk mencapai hal tersebut, tidak hanya bisa dilakukan Pemerintah Kabupaten Ende namun Pemerintah pusat disebut juga harus ikut turun tangan mengembangkan wisata di Pulau Flores.
Menurut dia, untuk mengembangkan sektor wisata di Danau Kelimutu, Labuan Bajo, dan tempat wisata lain di Pulau FLores, langkah yang perlu dilakukan pemerintah adalah membangun infrastruktur jalan dan transportasi.
"Jalan-jalan yang ada perlu diperlebar, setelah infrastruktur terbangun, selanjutnya dan sama pentingnya adalah membangun sumber daya manusia yang ada," ujarnya.
Baca juga: 2021 target Pemkab Ende jadikan Taman Nasional Kelimutu jadi geopark
Pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu memberikan saran, perlu didirikan SMK di bidang pariwisata, lulusan sekolah tersebut akan diserap para pelaku di sektor pariwisata.
Jazilul mengatakan masyarakat Ende dan Pulau Flores merupakan masyarakat terbuka sehingga mereka mau menerima wisatawan yang beragam.
Untuk mengembangkan tempat wisata, Jazilul mengakui perlunya promosi, misalnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada masa lalu mempunyai anggaran yang besar, dari anggaran yang ada, separuh yang ada digunakan untuk melakukan promosi.
"Promosi belum dilakukan pemerintah secara maksimal, dalam mempromosikan tempat wisata, disebut jangan hanya mengandalkan pemerintah. Biro-biro travel yang ada diharap juga melakukan hal yang sama. Dirinya meminta agar biro travel aktif mempromosikan tempat wisata," katanya.
Menurut dia, masyarakat luas juga bisa ikut mendorong sektor pariwisata di daerah dengan cara mengunggah status-status tempat wisata di media sosial.
"Setelah dipromosikan, tinggal kita mempersiapkan tempat menginap dan transportasinya di tempat yang dituju," ujarnya.
Dia mengakui, membangun sektor pariwisata sangat penting karena suatu negara dan masyarakat maju atau tidak, indikatornya adalah sektor tersebut, saat pandemi COVID-19, dampak yang diukur salah satunya adalah sektor pariwisata.
Menurut dia, sektor pariwisata sepi maka ekonomi juga akan turun, untuk itu tempat-tempat wisata yang aman, masuk dalam zona hijau, seharusnya dibuka untuk umum.
"Kami ke Danau Kelimutu karena tempat wisata ini masuk dalam zona hijau. Tempat wisata seperti Danau Kelimutu perlu segera dibuka agar sektor-sektor pendukung, seperti kerajinan tangan, oleh-oleh, dan usaha kecil dan menengah dari masyarakat, juga segera ikut menggeliat," katanya.
Namun dia juga menyarankan agar tempat wisata juga perlu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020