Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar warga menaati larangan shalat Idul Adha di zona merah COVID-19 demi keselamatan mereka sendiri.Ini bukan soal mengikuti aturan atau tidak. Ini soal mau selamat atau tidak. Jadi kita meminta kepada semua warga menaati
"Jadi begini. Ini bukan soal mengikuti aturan atau tidak. Ini soal mau selamat atau tidak. Jadi kita meminta kepada semua warga menaati," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Baca juga: Anies-Riza sumbang Sapi Limosin
Lebih lanjut, Anies mengatakan saat ini di Jakarta sudah tidak relevan untuk membicarakan warna zona suatu daerah seperti di masa-masa awal wabah mulai merebak, karena saat ini pandemi COVID-19 sudah menyebar ke begitu banyak tempat dan tidak bisa lagi sekadar ditandai dengan kawasan, kelurahan, atau RW mana.
Karenanya saat ini di Jakarta, ujar Anies, yang dilakukan apabila ada kasus positif, maka langsung dilakukan tindakan di tingkat RT yang bersangkutan, keluarga yang bersangkutan dan tetangganya, lalu tempat kerjanya, tempat beraktivitas.
Baca juga: Anies ikuti Shalat Idul Adha di Masjid Fatahillah Balai Kota
"Semua akan tersambungkan, diberitahu dan harus melakukan pemeriksaan pengetesan polymerase chain reaction (PCR)," ujarnya.
Tes di Jakarta sendiri terutama PCR, kata Anies, dilakukan secara agresif dan masif dengan langsung ditelusuri keluarga, tetangga dan orang-orang yang berinteraksi dengan yang terpapar COVID-19.
"Itu sebabnya mengapa beberapa waktu ini muncul istilah klaster perkantoran. Karena begitu ditemukan satu orang positif, maka koleganya teman kerjanya langsung dilakukan pengetesan," ucapnya.
Anies menyebut dirinya sangat mengapresiasi kemampuan Jakarta dalam melakukan tes hingga bisa lebih dari 40 ribu dalam sepekan yang disebutkannya dengan cara seperti itu, maka di Jakarta bisa ditemukan kasus positif dan menemukan klaster sehingga bisa segera mencegah penularan.
Baca juga: Anies: 80 persen tes digunakan untuk cari kasus baru
"Jadi kami di Jakarta bersyukur kalau menemukan kasus positif, tujuannya supaya tidak menular, supaya mereka bisa mengisolasi diri. Jadi malah kita akan terus menjaga jumlah testing, menjaga jumlah tracing untuk mempercepat pemutusan mata rantai penularannya dengan harapan ke depan makin cepat bisa dikendalikan penyebarannya," tuturnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020