Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengapresiasi masyarakat dan Pemerintah Provinsi Bali yang telah menyatakan diri siap menyambut kunjungan wisatawan kembali.Kini, Bali telah siap mengimplementasikan protokol kesehatan pada tatanan era baru.
“Kini, Bali telah siap mengimplementasikan protokol kesehatan pada tatanan era baru. Karena itu, saya sangat berbahagia karena besok pariwisata Bali siap menyambut wisatawan nusantara kembali. Kami juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia dalam penerapan digitalisasi di kawasan destinasi wisata berbasis QRIS,” ujar Wishnutama, Jumat.
Menparekraf menyambut baik langkah masyarakat Bali yang tetap optimistis dan berpikir positif untuk tetap membangun pariwisatanya ke depan.
Wishnutama mengatakan, Kemenparekraf memberikan pendampingan mulai dari persiapan hingga pembukaan kembali destinasi wisata di Bali.
Untuk menguatkan program Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitasnya. Serta memberikan berbagai fasilitas diantaranya alat pendukung kebersihan, kesehatan, dan keamanan.
“Untuk itu mari bersama-sama menjalankan penerapan protokol CHSE dengan sebaik mungkin untuk menciptakan rasa aman bagi wisatawan dan yakin dengan destinasi wisata kita,” katanya.
Baca juga: Menparekraf ingatkan protokol kesehatan jelang pembukaan wisata Bali
Sektor pariwisata di Provinsi Bali mendeklarasikan diri siap menyambut wisatawan nusantara (wisnus) untuk kembali menikmati keindahan alam, budaya, dan seni pertunjukan di Pulau Dewata mulai 31 Juli 2020 dalam suasana adaptasi kebiasaan baru.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sektor pariwisata saat ini menjadi salah satu bidang yang sangat diperhatikan pemerintah. Lantaran dianggap bisa membuka lapangan pekerjaan yang banyak dan menjadi menyumbang devisa yang besar bagi negara.
“Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang nyata bagi seluruh sektor, terutama bagi sektor pariwisata. Sekarang perekonomian sudah mulai dipulihkan. Dan hari ini sangat bersejarah karena kita membuka kembali sektor pariwisata Bali. Dengan mempertimbangkan berapa jumlah orang yang positif, berapa banyak zona hijau. Bukan asal membuka,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia juga menekankan kepada semua pemangku kepentingan pariwisata di Bali, setelah dibuka kembali nantinya sektor pariwisata membutuhkan kerja sama dan kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Bali hampir semua sudah zona hijau, dan tidak ada zona merah. Kerja sama antara kita penting. Kita harus membangun team kerja untuk itu, protokol kesehatan tidak bisa ditawar,” ujarnya.
Baca juga: Menparekraf yakin pariwisata segera pulih saat vaksin didistribusikan
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020