• Beranda
  • Berita
  • Paus pilot terdampar dan mati di kawasan pantai Sabu Raijua

Paus pilot terdampar dan mati di kawasan pantai Sabu Raijua

1 Agustus 2020 12:50 WIB
Paus pilot terdampar dan mati di kawasan pantai Sabu Raijua
Petugas mengukur tubuh paus pilot yang terdampar di kawasan pantai Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO Polres Sabu Raijua.)
Warga menemukan satu paus pilot terdampar dan mati di Pantai Liebore, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, setelah penemuan 11 paus pilot pada Kamis (30/7) di Pantai Lie Jaka, Sabu Raijua.
​​​​​​​
Kepala Kepolisian Resor Sabu Raijua AKBP Jack Siubelan menuturkan, seorang warga Kelurahan Ledeunu bernama Reglius Djek menemukan satu paus terdampar di Pantai Lie Jaka.

"Saat ditemukan kondisinya sudah mati, dan di seluruh tubuhnya terdapat luka-luka yang tak diketahui penyebab luka-luka itu," katanya saat dihubungi dari Kupang, Sabtu siang.

Menurut dia, dengan bantuan warga polisi kemudian mengevakuasi bangkai paus pilot yang terdampar di Pantai Lie Jaka dan menguburnya di lokasi yang berada tidak jauh dari tempat paus terdampar.

Ia mengatakan, dengan adanya penemuan paus pilot di Pantai Liebore maka total ada 12 paus pilot yang ditemukan terdampar di kawasan pantai Sabu Raijua dalam beberapa hari terakhir.

Menurut dia, hanya satu dari 12 paus pilot yang terdampar di pantai Sabu Raijua yang hidup, yang lainnya mati. 

Berkenaan dengan hal itu, Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji mengatakan bahwa kemungkinan hanya 11 paus pilot yang terdampar di kawasan pantai Sabu Raijua.

​​​​​​"Tetapi kemungkinan satu ekor paus pilot lagi yang mati itu dan ditemukan warga itu adalah paus yang sebelumnya berhasil diselamatkan namun kemudian saat dilepas, kembali terdampar," katanya.

Ia menambahkan, pada Oktober 2019 ada 17 paus pilot yang terdampar di Pulau Sabu Raijua dan sembilan dari paus-paus tersebut berhasil diselamatkan.

 Baca juga:
Paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Kupang
Paus pilot ditemukan terdampar di Pantai Selatan Gorontalo

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020