Stadion Olimpiade Tokyo untuk pertama kalinya akan menjadi tuan rumah pergelaran kejuaraan atletik pada 23 Agustus, tepat dua pekan setelah cabang atletik di Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya berakhir.
Kejuaraan tersebut nantinya hanya akan diikuti oleh atlet Jepang ataupun atlet-atlet yang sedang berlatih di negeri matahari terbit.
“Dengan pembatasan perjalanan yang berlaku, kejuaraan ini akan menjadi kejuaraan nasional. Tapi atlet Kenya dan Ethiopia yang membela klub profesional Jepang dipersilakan untuk ambil bagian,” kata World Athletics dalam pernyataan resminya, seperti dikutip AFP, Sabtu.
Sebanyak lima dari 11 atlet putra tercepat di Jepang juga dikatakan akan turut serta dalam nomor lari 100 meter.
Kejuaraan nasional tersebut akan menampilkan sembilan nomor pertandingan lari, baik untuk putra maupun putri, dengan tujuh nomor tambahan untuk lempar lembing dan lompat jauh.
Sebelumnya, penggunaan Stadion Nasional Tokyo seharusnya secara resmi dilakukan pertama kali untuk ajang sepak bola Piala Kaisar pada 1 Januari sebagai agenda olahraga Jepang pada tahun baru.
Stadion juga semestinya digunakan sebagai lokasi kejuaraan Golden Grand Prix of Tokyo yang dijadwalkan 10 Mei, sebelum acara puncak, yakni kompetisi cabang atletik di Olimpiade Tokyo yang sedianya berlangsung 24 Juli-9 Agustus.
Pembangunan stadion telah dimulai sejak Desember 2016 dan rampung pada November 2019.
Stadion Nasional Tokyo, yang bakal menjadi pusat kegiatan Olimpiade itu, telah menelan biaya lebih dari 1,25 miliar dolar AS. Stadion akan digunakan sebagai tempat kompetisi cabang olahraga atletik dan sepak bola selama pesta olahraga empat tahunan nanti.
Baca juga: Kualifikasi marathon dan jalan cepat Olimpiade dimulai September
Baca juga: Tokyo buka tempat-tempat Olimpiade yang kosong untuk umum
Baca juga: Hanya seperempat warga Jepang yang inginkan Olimpiade tahun depan
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020