Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyebutkan Rumah Sakit Azra tetap buka sambil menunggu hasil kajian dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, setelah menjadi lokasi lonjakan kasus virus corona COVID-19.Wawali Bogor: RS Azra sedang dikaji apakah masih layak menjadi rujukan COVID-19
"Menunggu keputusan, masih konsultasi dengan Dinkes Provinsi Jawa barat," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu (1/8).
Ia meminta Dinkes Jawa Barat melakukan kajian mengenai kelayakan RS Azra ke depan dalam menjadi rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19. Pasalnya, RS Azra merupakan salah satu rumah sakit rujukan sesuai surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat.
"Kami minta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk bersama-sama melakukan pengecekan di lapangan dan menilai apakah status RS Azra masih layak menjadi rujukan COVID," kata mantan direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Baca juga: Dinkes Kota Bogor temukan lagi delapan kasus positif COVID-19
Sebelumnya terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Bogor yang bermuara dari RS Azra, dengan jumlah 10 orang positif terinfeksi dalam sehari. Sebanyak 10 orang itu merupakan pegawai RS Azra sebagai petugas keamanan, penerima tamu, hingga petugas parkir.
"Azra total 10 orang, enam (domisili) Kota Bogor, empat orang (domisili) Kabupaten Bogor," sebut Dedie.
Sementara itu, jumlah kasus COVID-19 di Kota Bogor sudah mencapai angka 290 kasus. Ada penambahan delapan kasus positif pada hari ini. Penambahan 10 kasus di RS Azra terjadi pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor larang warganya mudik
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020